Panglima Minta DPD Waspadai Ancaman Faktual, Potensial dan Residual

Panglima TNI Jenderal Dr. Moeldoko memberikan Pembekalan dan Pemantapan Wawasan Kebangsaan dengan tema “Peran TNI Dalam Menjaga Kedaulatan dan Keutuhan NKRI” kepada 118 orang anggota DPD RI tahun 2014 di Lemhannas RI Jakarta Pusat,  Jumat (31/10/2014).
Panglima TNI Jenderal Moeldoko memberikan Pembekalan dan Pemantapan Wawasan Kebangsaan kepada 118 orang anggota DPD RI tahun 2014 di Lemhannas RI Jakarta Pusat, Jumat (31/10/2014).(ist)

TRANSINDONESIA.CO – Panglima TNI Jenderal Dr. Moeldoko memberikan Pembekalan dan Pemantapan Wawasan Kebangsaan dengan tema “Peran TNI Dalam Menjaga Kedaulatan dan Keutuhan NKRI” kepada 118 orang anggota DPD RI tahun 2014 di Lemhannas RI Jakarta Pusat,  Jumat (31/10/2014).

Dalam pembekalan tersebut, Panglima TNI menyampaikan materi mengenai tugas pokok TNI yaitu menegakkan kedaulatan negara, mempertahankan keutuhan wilayah NKRI yang berdasarkan Pancasila dan UUD RI tahun 2014, melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia dari ancaman dan gangguan terhadap keutuhan bangsa dan negara.

Sedangkan visi TNI yaitu terwujudnya pertahanan negara yang tangguh, dan misi TNI yaitu pertama menjaga kedaulatan dan keutuhan wilayah NKRI serta keselamatan bangsa, kedua mewujudkan pembangunan kekuatan, kemampuan dan gelar kekuatan menuju terwujudnya minimum essential force secara bertahap.

Selain itu, Panglima TNI juga menyampaikan mengenai ancaman yang terjadi di Indonesia dapat terbagi menjadi ancaman faktual, potensial dan residual. Dalam ancaman faktual muncul sebagai akibat adanya sisa permasalahan masa lalu yang diangkat kembali dan dimunculkan oleh kepentingan tertentu. Ancaman potensial dapat bersumber dari masalah Hak Asasi Manusia, separatisme, terorisme termasuk ISIS, pelanggaran wilayah perbatasan dan pulau-pulau terluar, beraneka ragam kegiatan illegal, lingkungan hidup dan  spionase.

Terkait dengan konsepsi pertahanan negara, harus disesuaikan dengan bentuk ancaman diatas yang salah satu strateginya adalah diperlukan sinergitas serta peran aktif dari seluruh komponen bangsa  termasuk TNI.

“Saat ini TNI memiliki doktrin pertahanan semesta, dimana sistem ini menuntut segenap potensi sumber daya manusia yang  dapat disiapkan dan didayagunakan seoptimal mungkin apabila Indonesia mengalami inflasi”, kata Panglima TNI.

“Pertahanan negara merupakan upaya nasional yang melibatkan seluruh potensial dan kekuatan nasional yang diselenggarakan secara terpadu, terarah, efektif dan efisien”, tutup Panglima TNI.

Pada hari yang sama, Panglima TNI juga memimpin upacara serah terima jabatan Asisten Perencanaan Umum (Asrenum Panglima TNI) dari Mayjen TNI Muktiyanto kepada Mayjen TNI Sumedi, S.E.,M.M.(sof)

Share