Antisipasi Lahar Dingin Sinabung, Karo Bangun Bronjong

Awan panans Gunung Sinabung membumbung tinggi.(Don)
Awan panans Gunung Sinabung membumbung tinggi.(Don)

TRANSINDONESIA.CO – Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatera Utara,  aliri suangai dengan lahar dingin dari guguran erupsi awan panas yang  berdampak pada abu vulkanik masih melanda warga.

Selain itu, turunnya lava pijar pada malam hari membuat hingga material batu kecil dan lahar dingin kerap turun ketika hujan menguyur wilayah pegununggan. Turunnya lahar dingin bagai banjir bandang kerap melanda warga daerah kaki Gunung Sinabung, seperti di aliran sungai Lau Borus,  Keamatan. Payung hingga Tiganderket yang pernah menghanyutkan sebuah truk penambang pasir di sungai tersebut, tampa ada korban jiwa.

Pemerintah membuat bronjong di aliran sungai tersebut. Dari Anggaran Pendapatan dan Belanjaan Negara (APBN) tahun 2014 senilai Rp16 miliar yang dikerjakan oleh PT Waskita Karya sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Indonesia yang bergerak di bidang konstruksi.

“Pembangunan bronjong terdiri dari batu besar serta kawat yang diikat dan dipasang di pinggir sungai tepatnya di aliran sungai Lau Borus Kecamatan Payung hingga Tiganderket sekeliling, dilakukan oleh PT Waskita Karya milik dari BUMN dengan nilai total Rp16 miliar dari APBN,” kata Odi Sitepu salah satu pemborong yanga mengerjakan proyek tersebut saat dikonfirmasi Sabtu (24/10/2014).

Di lokasi jembatan Titi Kambing, Tiganderket  di sungai Lau Borus tampak puluhan pekerja tengah membangun bronjong yang dilengkapi alat berat atau beko untuk membangun aliran sungai yang kerap dilintasi lahar dingin dari Gunung Sinabung.

Sementara, Camat Payung, Antoni Sembiring menuturkan, pembangunan bronjong sudah berjalan tiga bulan.

“Pembangunan ini agar tidak ada lagi kerugian materi yang dibawa arus lahar dingin, atas bangunan yang dilakukan pemerintah buat Karo. Meski begitu kita juga tetap menghimbau warga bila suara gemuruh Sinabung terdengar kuat saat siang hari, sebelum hujan melanda. Kiranya warga menjahui aliran sungai dan menghentikan aktifitas di lapangan,” kata Antoni.

Sedangkan warga memberikan apresiasi atas pembangunan bronjong tersebut.

“Adanya pembangunan di tepi sungai ini, keselamatan warga bisa lebih nyaman lagi. Pasca aliran sungai Lau Borus menjadi lintasan lahar dingin yang keluar dari Gunung Sinabung,” kata Doris warga setempat.(Don/Sur)

Share