Presiden Resmikan Museum Kepresidenan

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.(dok)
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.(dok)

TRANSINDONESIA.CO –  Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meresmikan Museum Kepresidenan Republik Indonesia Balai Kirti di Ruang Garuda, Istana Bogor, Jawa Barat, Sabtu (18/10/2014).

Pembangunan Museum Kepresidenan RI Balai Kirti ini merupakan upaya untuk menyajikan karya dan prestasi Presiden pertama RI hingga keenam dalam membangun bangsa kepada masyarakat luas. “Museum Kepresidenan Balai Kirti adalah murni ide, gagasan, dan prakarsa dari Bapak Presiden SBY sejak 2012 lalu,” kata Mendikbud Mohammad Nuh.

Menteri PU, Menparekraf, Mendikbud, dan Sekretariat Negara, lanjut M. Nuh, sebagai pengelola Istana Bogor kemudian bekerja sama menindaklanjuti ide dan gagasan Presiden SBY tersebut.

SBY sendiri dalam sambutannya menyampaikan bahwa apa yang dilakukan presiden-presiden RI selama ini, termasuk karya, tantangan, dan permasalahan yang dihadapi serta semua yang disumbangkan kepada negara, perlu diabadikan dalam museum.

“Bangsa yang besar, bangsa yang arif, dan bangsa yang cerdas adalah bangsa yang menghormati para pahlawan, pemimpin, dan pendahulunya, sekaligus dapat memetik pelajaran dari masa lalu untuk dibawa ke masa depan,” ujar Presiden SBY.

“Setiap pemimpin, setiap presiden pastilah ingin berbuat baik bagi bangsa dan negara,” SBY menambahkan.

Trans Global

Tantangan setiap presiden berbeda-beda karena zaman berbeda. ” Tapi saya pastikan, dengan kelebihan dan kekurangan masing-masing pastilah presiden yang lalu dan masa mendatang ingin memberikan yang terbaik bagi bangsa dan negara,” ujar SBY.

Generasi penerus bangsa perlu mengetahui jejak perjalanan hidup dan perjuangan para presiden, sekaligus memahami semangat dan tantangan zaman yang dihadapi masing-masing presiden serta kontribusinya pada bangsa dan negara.

“Balai Kirti sendiri, serta Museum Kepresidenan Istana Kepresidenan Yogyakarta, haruslah menjadi museum yang hidup. Artinya, setiap presiden harus mengembangkan, melengkapi, dan memutakhirkan museum itu,” Presiden SBY menjelaskan.

Usai memberikan sambutan, SBY menekan tombol sirene dan menandatangani dua buah prasasti tanda peresmian Museum Kepresidenan Balai Kirti dan Museum Kepresidenan Istana Kepresidenan Yogyakarta atau Gedung Agung.

Balai Kirti memiliki luas tanah 4000 meter persegi. Museum ini memiliki tiga lantai. Pertama sebagai galeri kebangsaan, kedua sebagai galeri kepresidenan, dan ketiga berupa taman terbuka.

Hadir dalam peresmian ini, diantaranya, Wapres Boediono dan Ibu Herawati Boediono, Presiden ke-3 RI B.J. Habibie, Ibu Sinta Nuriyah Wahid dan Yenny Wahid, serta Siti Hedianti Hariyadi Soeharto.(pri/sof)

Share