Diskusi Komunitas Penggiat Batu Akik Sumbar

TRANSINDONESIA.CO – Sejumlah penggiat batu akik mendirikan komunitas yang bernama Komunitas Batu Akik Mulya Sumatera Barat (Sumbar) setelah melakukan diskusi yang digelar di Ulak Karang, Kota Padang.

Ketua Komunitas Batu Akik Mulya Sumbar, Aldatuak Sibungsu di Padang, Rabu, menyebutkan pembentukan komunitas tersebut atas dasar keinginan dari beberapa unsur penghobi batu akik maupun batu mulia yang terdapat di provinsi itu.

“Dalam komunitas ini terdapat anggota dari beberapa unsur. Ada yang sekedar hobi, dan dari pengrajin, ataupun penjual,” katanya.

Pembentukan komunitas itu, lanjutnya, dengan menyaksikan banyaknya jumlah peminat dan permintaan untuk batu akik, khususnya dari Sumbar. Sekaligus sebagai wadah untuk menyamakan persepsi tentang ragam batu dari daerah itu.

Dalam pemiliah tersebut, sekaligsus juga langsung dibentuk struktur anggota. Seperti Wakil ketua, sekretaris, bendahara, penasehat, dan tim advokasi.

Ia mengatakan dalam komunitas tersebut untuk saat ini belum terdapat anggota yang berasal dari peneliti batu. Meskipun demikian, katanya, beberapa anggota sering berkomunikasi dengan peneliti batu.

Ia menceritakan beberapa batu yang telah banyak dikenal oleh masyarakat. Pertama adalah Lumuik Sungai Daerah dari Kabupaten Dharmasraya, Lumuik Suliki Kabupaten Limapuluh Kota.

Ia menceritakan untuk selanjutnya komunitas itu telah mengagendakan pelaksanaan pameran dan kontes batu akik tingkat nasional.

Dimana dalam pameran dan kontes itu boleh diikuti oleh seluruh macam batu, namun harus batu asli Indonesia.

Ia menjelaskan kegiatan pameran itu dalam rencana akan dilaksanakan pada Februari 2014, di Kabupaten Pasaman.

“Acara itu sekaligus untuk lebih mengenalkan batu milik Kabupaten Pasaman itu sendiri. Karena batu-batunya juga memiliki kualitas, namun kurang terekspos,” jelasnya.

Ia menegaskan komunitas itu juga tidak memandang batu melalui sisi mistis, melainkan murni dari keindahan alami batu tersebut.(ant/dri)