TRANSINDONESIA.CO – Badan Narkotika Nasional (BNN) Maluku berupaya menurunkan angka penyalahgunaan narkoba di kalangan pelajar dan mahasiswa di wilayah itu dengan gencar menggelar tes urine secara mendadak di berbagai lembaga pendidikan.
“Ini salah satu upaya yang sedang gencar kami lakukan sejak Januari 2014, target kami semua SMA atau setingkatnya, begitu juga dengan perguruan tinggi,” kata Kepala BNN Maluku Benny Pattiasina di Ambon, Sabtu (27/9/2014).
Dikatakannya, secara nasional angka prevalensi penyalahgunaan narkoba di Maluku telah mengalami penurunan, yakni 1,9 persen dari total populasi penduduk sebanyak 1,8 juta jiwa, dan menempatkan Maluku yang sebelumnya berada pada urutan ketiga menjadi posisi sebelas.
Namun prevalensi penyalahgunaan narkoba di kalangan pelajar dan mahasiswa di daerah itu masih tinggi, yakni 9,9 persen dan menempatkan Maluku pada urutan kedua secara nasional.
Sedikitnya 5,0 persen pelajar dan mahasiswa diketahui pernah menggunakan narkoba secara teratur selama satu bulan, untuk kategori ini Maluku berada di posisi ketiga secara nasional.
“Sebanyak 6,0 persen pelajar dan mahasiswa di sini pernah menggunakan narkoba selama satu tahun terakhir, untuk kategori ini Maluku juga menduduki urutan ketiga nasional,” katanya.
Benny mengatakan, setelah dilakukan tes urine secara mendadak di 16 SMA/SMK dan tujuh perguruan tinggi, baru satu orang yang kedapatan positif menggunakan narkoba, yakni RB (16), siswa salah satu SMA negeri di Kota Ambon Urine RB ditemukan mengandung tetrahydrocannabinol (THC), senyawa kimia yang terkandung dalam tanaman cannabis atau ganja ketika BNN Maluku menggelar tes urine di sekolahnya pada 9 September 2014.
“Memang banyak yang saat dites, urinenya mengandung narkoba tapi itu dikarenakan mereka sedang dalam masa pengobatan medis, hanya satu orang saja yang positif dan tidak bisa menjelaskan dengan pasti kenapa urinenya bisa mengandung THC,” katanya.(ant/kum)