TRANSINDONESIA.CO – Pasca operasi tangkap tangan (OTT) terhadap Gubernur Riau, Annas Maamun pada Kamis (25/9/2014) malam, tokoh masyarakat Riau dan para ibu-ibu dipasar dan para pegawai negeri sipil dikantor Gubernur Riau terkejut menjadi perbincangan.
“Atok” begitu gelar Annas Maamun sebagai tokoh masyarakat, menjadi pembcaarn hangat tidak hanya kalangan tokoh masyarakat, politik, mahasiswa, para pegawai negeri sipil yang bekerja dikantor gubernur sampai kaum ibu-ibu di pasar banyak membicarakan penangkapan pimpinan mereka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
“Kami beli korn, untuk tahu bagaimana peristiwa dan apa yang terjadi di Jakarta, Gubernur kami ditangkap KPK,” kata salah seorang ibu Ida di Pasar Pagi Palapa kawasan Labuh Baru, Kota Pekanbaru yang ditemui Transindonesia.co pada Jumat (26/9/2014).
Para ibu-ibu yang sebagian besar memilih Annas saat maju di Pilkada, sangat menyayangkan dan menyesali pimpinan mereka terlibat kasus suap.
“Kita tidka menayngka kalau Atok terlibat suap, dan jadi urusan KPK,” katanya.
Sebagaimana diketauhi, Annas ditangkap di Komplek di Perumahan Citra Grand Cibubur pada pukul 17.30 WIB. Orang-orang yang berhasil diamankan penyidik semuanya ada sembilan orang dan tiba di gedung KPK pada pukul 19.30 WIB.
Sembilan orang ini diantaranya Gubernur Riau, Annas Maamun dan keluarganya, sopir dan pengusaha. Tim penyidik KPK juga mengamankan uang dalam bentuk Rupiah dan Dolar Singapura yang diperkirakan nilainya sebesar miliaran rupiah.
“Bersamaan dengan tadi juga diamankan uang dalam bentuk Dolar Singapura dan Rupiah di rumah di Citra Grand Cibubur, sembilan orang tadi masih sedang dalam pemeriksaan,” kata Johan Budi.(ful)