Masyarakat Riau Bersyukur Tertangkapnya “Atok” Annas Maamun

Gubernur Riau, Annas Maamun.
Gubernur Riau, Annas Maamun.

TRANSINDONESIA.CO – Sebaian besar masyarakat Riau yang tidak suka dengan kepemimpinan Gubernur Riau Annas Maamun yang lebih mementingkan kedinastiannya, telah memprediksi Annas Maamun tidak lama memimpin Riau.

“Kalau kami rakyat kecil yang memilihnya dulu menjadi Gubernur hanya makan angin surga, beberapa bulan memimpin Riau, kami sudah memprediksi tidak lama dia jadi gubernur,” kata warga Pekanbaru, Riau, Sunggono kepada Transindonesia.co di Pekanbaru, Jumat (26/9).

Sunggono yang tengah berkumpul bersama beberapa rekannya mengakui, kalau kini masyarakat Riau tengah hangat membicarakan Atok (panggilan atau gelar Annas Maamun) mengatakan, tidak sedikit rakyat Riau bersyukur atas penangkapan Atok.

“Kami masyarakat kecilna, justru bersyukur ditangkap KPK. Seperti pisau, hanya tajam kebawah tumpul keatas, itulah pola kepemimpin Atok. Karenanya, masyrakat Riau juga memprediksi atas ketidak becusannya dalam memimpin Riau tidak akan lama menjadi Gubernur. Masalah suap dan korupsi dikakangan dinasti atau keluarga Atok sudah bukan rahasia umum lagi,” katanya.

Selain itu, dimana akhir-akhir ini Atok juga yang diduga melakukan pelecehan seksual terhadap Wide Wirawaty, putri dari tokoh pendidikan Riau dan mantan anggota DPD RI, Soemardi Thaher.

“Sebelum ditangkap, kebencian masyarakat Riau semakin memuncak karena dugaan pelecehan seksual.  Etika seorang gubernur berprilaku seperti itu, tak hanya dosa besar dalam agama tetapi juga adat  orang Melayu Riau sangat jauh dari harapan,” kata Sunggono.

Dinasti Atok yang membuat kebencian masyarakat Riau kata Sunggono, ditunjukan  Tuhan dengan ikut sertanya ditangkap anak kandungnya Eri yang juga wakil Bupati Rokan Hilir (Rohil).

“Bapak dan anak ditangkap, begitu informasi yang kami dapat, itukan menunjukan kedisnatiannya tidak direstui,” tutur Sunggono.(ful)

Share