TRANSINDONESIA.CO – Nilai perdagangan Sumatera Utara (Sumut) ke negara Amerika Serikat hingga Juli 2014 sudah naik 19,96 persen dibandingkan periode sama tahun lalu.
“Tahun ini nilai ekspor daerah kita ke AS sudah mencapai 527,271 juta dolar AS, dibanding tahun lalu yang masih 439,530 juta dolar AS,” kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut, Wien Kusdiatmono di Medan, kemaren.
Dengan kenaikan nilai ekspor, maka surplus neraca perdagangan Sumut-AS juga semakin besar atau mencapai 367,278 juta dolar AS mengingat nilai impor Sumut dari negara itu pada periode sama hanya 159,993 juta dolar AS.
Masih surplusnya perdagangan Sumut-AS itu menggembirakan karena terjadi di tengah tren menurunnya total nilai ekspor Sumut sebesar 1,90 persen dibandingkan periode sama tahun lalu atau tinggal 5,494 miliar dolar AS.
Masih meningkatnya dan terjadinya surplus ekspor Sumut ke AS didukung karena masih besarnya permintaan komoditas dari negara adi kuasa itu.
AS masih membutuhkan minyak sawit mentah (CPO) dan produk turunan lainnya, karet, kopi, kakao hingga udang dan furniture.
Sementara impor Sumut dari AS antara lain berupa kedelai dan buah-buahan.
Sekretaris Gabungan Perusahaan Karet Indonesia (Gapkindo) Sumut, Edy Irwansyah menyebutkan, AS memang masih menjadi pembeli utama karet Sumut bersama Jepang dan Republik Rakyat Tiongkok (RRT).
Meskipun ada penurunan permintaan dampak krisis global, tetapi impor karet AS masih tergolong banyak.
Diperkirakan permintaan karet dari AS dan termasuk negara lainnya lambat laun akan meningkat karena bagaimanapun ban kendaraan dan produk dari bahan ban tetap dibutuhkan dunia.(ant/sur/don)