TRANSINDONESIA.CO – Kepala Kepolisian Sumatera Utara Irjen Pol Eko Hadi Soetedjo didampingi Kapolresta Medan Kombes Pol Nico Afinta mengatakan, pelaku kejahatan yang memilih memasok narkoba ke Medan biasanya melalui jalur air karena wilayah perairan begitu luas dan sulit terdeteksi.
“Bukan hanya cara lewat air, namun bisa berbagai cara. Bisa lewat celana dalam, lewat perut, lewat pesawat. Makanya wilyah yang begitu terbuka, itu tentunya jadi peluang mereka untuk melakukan kejahatan,” Ujar Eko, Senin (15/9/2014).
Dikatakannya, pihaknya akanmelakukan penjagaan diberbagai titik penyinggahan kapal yang akan disinggahi.
“Kita terus melakukan pertitik pertitik di sejumlah pelabuhan seperti pelabuhan tikur. Jadi letak geografis yang demikian ini, adalah salah satu potensi untuk pintu masuknya narkoba. Makanya itu bila,” ungkapnya.
Dijelaskannya, para pelaku sengaja mengedarkan sabu dan ekstasi itu ke Kota Medan karena tingkat pemasaran di Kota Medan begitu besar. Bukan hanya itu, pelaku narkoba sangat mengetahui bila perekonomian di Kota Medan begitu pesat dan tingkat penggunanya begitu tinggi.
“Kemudian tempat pemasarannya di Kota Medan kan besar, dengan perubahan-perubahan perekonomian yang begitu pesat dan penggunanya bertambah. Bisnis narkotika itu kan begutu menggiurkan,” tegasnya.(sur)