Nelayan NTT Keluhkan BBM Berbatas

        Ilustrasi
Ilustrasi

TRANSINDONESIA.CO – Nelayan tradisonal dan modern di wilayah perairan Nusa Tenggara Timur (NTT) mengeluhkan kebijakan pembatasan bahan bakarminyak jenis solar karena berdampak terhadap hasil tangkapan berupa kerugian mencapai Rp100-Rp150 juta.

“Pembatasan pasokan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi jenis solar sebesar 20 persen oleh pemerintah pusat berimbas buruk bagi nelayan di tradisional dan modern sekitar perairan laut Timor di Nusa Tenggara Timur,” kata Koordinator Nelayan Tradisional dan Modern Kupang Haji Mustafa Arsad, di Kupang, kemaren.

Trans Global

Pasalnya, kini mereka tidak dapat melaut lantaran kapal mereka sulit mendapatkan BBM. Praktis para nelayan ini merugi hingga Rp150 juta per hari, Ia mengatakan apabila dibandingkan dengan hasil tangkapan ikan sebelum pembatasan hasil tangkapan ikan nelayan rata-rata 500 kilogram (kg) hingga 1000 kg per nelayan, selama sepekan terakhir turun drastis hingga 100 kg-200 kg perhari.

“Padahal sebelumnya, seorang nelayan bisa mendapat hasil tangkapan mencapai 500 kg bila sekali melaut. Tapi sekarang, volume tangkapan hanya berkisar antara 100 kg sampai 200 kg, karena keterbatasan BBM jenis Solar.(ant/sun)

Share