TRANSINDONESIA.CO – Back office sekarang ini hampir tidak diperhatikan bahkan ada yang sama sekali tidak memikirkanya. Back offiice sebagai back bone dan otak dari segala penyelenggaraan tugas dilapangan.
Back office merupakan: (1). Pusat data, (2). Call dan command centre, (3). Pemantau layar CCTV, (4). Network, (5). Public service onlline, (6). Analisa, (7). Produk. Yang fungsiinya dapat sebagai pusat K3i (komando pengendalian, komunikasi, koordinasi dan informasi)
Back office diawali oleh orang-orang yang smart yang mampu menggerakan semua fungsi atau bagian secara cepat, tepat, akuntabel, informatif dan mudah diakses.
Back offce dapat dianalogikan sebagai dirigen pengharmoni antar bidang: (1). Pengawasan atau kontrol, (2). Monitoring, (3). Quckrespon time, (4). Evaluasi, (5). Tim pedukuung dalam administrasi maupun oprasional.
Dalam back office, seyogyanya ada model-model penanganan masalah baik sifatnya rutin, khusus bahkan kontijensi.
Dengan demikian pada masa-masa kritis back office mampu berfungsi sebagai crisis centre karena back office didukung pusat-pusat data dan pusat-pusat monitor serta pengendalian.
Perlengkapan pendukung back office setidaknya mencakup:
1. Server data
2. Layar kontrol CCTV
3. Peta digital
4. GPS
5. GIS
6. Jaringan internet dan intranet
7. Jaringan-jaringan CCTV
8. Jaringan-jaringan online
9. Jaringan panic button
10. Jaringan kommunikasi (telp,fax, email, media sosial, ht, hp instagram, dsb)
Back office akan berfungsi optimal jika didukung sumber daya manuasia (SDM) yang smart sebagai tim operator maupun tim analis.teknologi yang tepat guna dan modern yang menyesuaikan dengan kekinian.
Tentu saja didukung sistem anggaran yang memadai dan memberikan remunerasi bagi petugas-petugas diback office yang profesionl.
Back office di fungsi lalu liintas melalui:
1.ERi (Electronic Regident) adalah sistem pendataan Regident secara electronic yang dikerjakan pada bagian BPKB sebagai landasan keabsahan kepemilikan dan asal usul kendaraan bermotor, yang dilanjutkan pada bagian STNK dan TNKB sebagai legitimasi pengoperasionalan.
TNKB dapat dibangun melalui ANPR (automatic number plate recognation).
Dari data base kendaraan yang dibangun secara elektronik akan saling berkaitan dengan fungsi kontrol dan forensik kepolisian serta memberikan pelayanan prima.
Dari ERi ini dapat dikembangkan menjadi program-program pembatasan pengoperasionalan ERP (electronic road pricing). ETC (electronic toll collect), e parking, e banking (bisa menerobos dan memangkas birokrasi Samsat), ELE (electronic law enforcement).
2. SDC (safety driving centre)
Adalah sistem yang dibangun untuk menangani pengemudi dan calon pengemudi berkaitan dengan SIM dan sistem-sistem electronic . Dengan sistem ini, akan terkait dengan ERi (yang bisa dikembangkan dalam RiC-Regident Centre), dapat digunakan sebagai bagian dari fungsi dasar regident (memberi jamainan legitimasi kompetensi untuk SIM), fungsi kontrol, forensik kepolisian dan pelayaanan permanen kepolisian.
3. SSC (safety dan security centre)
SSC merupakan sistem electronic yang mengakomodir pelayanan kepolisian dibidang lalu lintas, khususnya yang berkaitan dengan keamanan dan keselamatan. Ini diselenggarakan oleh Subdit Gakkum, Dikyasa, dan Subdt Kamsel. Dari sistem data dan jaringan informasi akan dapat dikerjakan oleh TMC (traffic management centre).
4. TMC (traffic management centre)
Merupakan pusat K3i guna memberikan pelayanan cepat (quick response time) yang dapat mengedepankan satuan PJR, Pamwal, Gatur bahkan petugas-petugas Satlantas tingkat Polres maupun Polsek.(CDL-Lembang100914)
Penulis: Chryshnanda Dwilaksana