TRANSINDONESIA.CO – Florence Sihombing, mahasiswa S2 UGM ternyata dikenal sebagai orang yang baik. Bahkan mahasiswi asal Medan ini dikenal tidak pernah menyakiti temannya.
“Jujur dia itu orang baik dan tidak mau menyakiti atau merugikan orang lain,” kata teman kuliahnya di program S2 Notariat UGM, Wibowo Malik di kampus UGM, Selasa (2/9/2014).
Hanya saja kata dia, Florence itu sangat temperamen. Jika berada dalam kondisi yang tidak mengenakkan dia mudah tersinggung dan marah. Florence juga terkenal memiliki kecerdasan lebih. Florence dengan mudah memahami dan mempelajari hukum agraria yang sebagian besar sulit dipahami mahasiswa lain.
Menurut Wibowo, Florence memang sering diperlakukan tidak adil dilingkungannya termasuk di kampus. “Dia sering membagi informasi akademik ke temen-temen, tetapi temen-temen justru sering meninggalkannya. Dia sering bilang kenapa mereka berbuat begitu,” katanya.
Wibowo sendiri mengenal Florence sejak setahun terakhir.
Florence adalah mahasiswi program S2 Notariat FH UGM yang berkicau di path dan twitter saat kesal mengantre BBM di salah satu SPBU di Yogyakarta. Dalam kicauannya Florence menghina masyarakat Yogya dengan kata-kata kasar dan meminta masyarakat lain tidak tinggal di Yogya.
Akibat ulahnya, beberapa kelompok masyarakat melaporkan Florence ke Polda DIY. Mahasiswi ini di jerat UU ITE dan sempat mendekam di sel penjara Polda DIY selama dua hari sebelum kemudian di bebaskan pada Senin (1/9/2014) sore.(rol/ats)