TRANSINDONESIA.CO – Bantuan bibit tanaman untuk korban bencana Gunung Sinabung tidak jelas nasibnya. Pasalnya, pemerintah daerah dan propinsi masih akan mengusulkan anggaran Rp 130 miliar kepada Kementrian Keuangan.
“Ini hasil rapat kita awal pekan kemarin antara Dinas Pertanian Karo, Pemerintah Propinsi Sumatera Utara (Sumut), Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Direktur Holtikultura Kementerian Pertanian yang akan mengusulkan anggaran Rp 130 miliar kepada Kementrian Keuangan untuk membeli bibit pertanian,” ujar Kabid Dinas Pertanian Karo Munarta Ginting melalui sambungan telepon, Sabtu (30/8/2014).
Diketahui, pengungsi erupsi Gunung Sinabung yang telah dipulangkan membutuhkan bibit untuk bertani dan membuka ladang pertanian baru. Pasalnya, ladang pertanian mereka hancur terkena abu vulkanik Gunung Sinabung. Sebelumnya, BNPB dan Kementerian Pertanian berjanji akan menyiapkan bibit bagi para petani apabila warga ingin menanam bibit sayuran seperti cabe, tomat, ubi, kentang, dan jeruk untuk lahan sekitar 508 ha dan kopi untuk lahan sekitar 65 hektar.
Dijelaskan Munarta, dana bantuan yang diajukan nantinya untuk membeli bibit pertanian yang akan diberi kepada korban erupsi Gunung Sinabung yang sudah dipulangkan ke desa.
Namun sambil menunggu anggaran tersebut, Dinas Pertanian Karo dalam waktu dekat akan memberi benih sayur mayur seperti kol kepada pengungsi Sinabung yang sudah pulang.
“Kita sudah kumpulkan benih sayur mayur dari produsen benih dan dalam waktu dekat ini akan kita serahkan kepada pengungsi Sinabung agar mereka bisa bercocok tanam untuk melanjutkan kehidupan mereka,” jelasnya.
Selain itu, pihaknya juga berharap kepada perusahaan disektor pertanian agar menyisihkan bibit kepada para pengungsi Sinabung, dimana selama ini perusahaan itu juga diuntungkan oleh petani.(deb/don)