TRANSINDONESIA.CO – Mengantisipasi masuknya virus Ebola melalui penumpang yang datang di Bandara Internasional Kualanamu, Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Bandara Internasional KualaNamu, Sumatera Utara, mulai mengaktifkan alat body clean dan thermal scanner di pintu kedatangan luar negeri untuk mendeteksi suhu badan penumpang pesawat.
Alat body clean atau pembersih tubuh dari virus dan thermal scanner untuk mengukur suhu tubuh tersebut sengaja diletakan petugas KKP dipintu kedatangan luar negari, agar tidak satupun penumpang yang baru turun dari pesawat luput dari pantauan. Dan jika ditemukan suhu tubuh penumpang diatas 38 derajat celsius, maka petugas KKP akan melakukan tindakan observasi terhadap penumpang tersebut.
Jika penumpang itu terindikasi terjangkin virus mematikan itu, pihak KKP pun langsung merujuknya ke RSU Adam Malik Medan, sebagai rumah sakit yang dihunjuk menangani kasus ebola dan mers.
“Masa inkubasi virus ebola ini 21 hari, sehingga jika ditemukan adanya dugaan penumpang suspect ebola, tidak mungkin kita rawat di ruangan KKP, makanya harus dirujuk ke rumah sakit,”ujar kordinator KKP Bandara Kuala Namu, Maruli.
Menurut Maruli, alat body clean dan thermal scanner ini telah diaktifkan sejak adanya pengumuman dari Badan kesehatan dunia tentang virus ebola. Namun, hingga kini kasusnya belum ditemukan di Bandara KualaNamu dan umumnya di Indonesia.(ib/ikr/don)