TRANSINDONESIA.CO – Ledakan bom terjadi di sebuah masjid Sunni di sebelah timur laut Kota Baghdad, Irak. Akibatnya sekitar 64 orang tewas, beberapa orang lainnya terluka.
Seperti dimuat BBC, Jumat (22/8/2014), serangan bom terjadi di Provinsi Diyala, Baquba Selatan, sekitar 75 mil atau 120 kilometer dari Baghdad.
Seorang pejabat mengatakan bahwa kelompok ISIS atau yang juga disebut IS itu bertanggung jawab atas serangan tersebut. Mereka menargetkan orang Sunni karena para pemimpinnya menolak untuk bergabung.
Sementara aparat keamanan lain menyebut bom dilancarkan oleh kelompok Syiah yang bersekutu dengan pemerintah sebagai aksi balas dendam atas ledakan bom yang pernah menyasar anggota mereka.
ISIS sejauh ini telah menguasai sebagian besar wilayah Irak dan Suriah dalam beberapa bulan terakhir. Ratusan orang tewas akibat gempura mereka.
Untuk itu, Amerika Serikat menurunkan pasukannya untuk membantu militer Irak dan kelompok Kurdi untuk menumpas kelompok ekstremis tersebut.
Baru-baru ini, dunia internasional digemparkan atas beredarnya pemenggalan terhadap jurnalis AS James Foley yang dilakukan oleh anggota ISIS. IS kini mengancam akan terus melibas warga AS.
Menteri Pertahanan AS Chuck Hagel bahkan menyatakan ISIS sebagai ancaman besar bagi mereka.
“Mereka kelompok teroris yang memiliki ideologi tertentu, dan punya kekuatan militer yang strategis dan taktis. Mereka mendapat sokongan dana cukup besar. Ini adalah sesuatu yang luar biasa yang pernah kita lihat.”(rts/fen)