Seorang pria menjadi korban gempa China. (Foto: Reuters) Seorang pria menjadi korban gempa China.(rts)
TRANSINDONESIA.CO – Tim pencarian dan penyelamatan terus bekerja untuk membersihkan puing-puing usai terjadi gempa. Rabu kemarin, petugas mengatakan korban gempa di wilayah selatan mencapai 589 orang.
Pemerintah Provinsi Yunnan menyatakan, lebih dari 2.400 orang mengalami cedera dalam insiden gempa berkekuatan 6,1 Skala Richter (SR). Gempa itu terjadi di pegunungan Yunnan daerah pertanian yang terletak di Ludian. Korban gempa ini cukup banyak dalam empat tahun terakhir.
Diberitakan Boston Herald, Rabu (6/8/2014), ribuan tentara dan ratusan relawan langsung bergegas ke lokasi untuk mencari kemungkinan selamat dari puing-puing. Namun, tanah longsor dan hujan deras membuat upaya penyelamatan menjadi rumit.
Gempa melanda di sebuah daerah perbukitan yang terjal dan jalan-jalan yang sempit, sehingga pihak petugas kesulitan mengirimkan bala bantuan dalam jumlah yang besar ke tempat kejadian perkara.
Bahkan pada Selasa kemarin, jalan menuju kota Longtau tersumbat sehingga sulit dilewati oleh kendaraan, para petugas penyelamat, ambulans dan jip militer. Mereka harus berjalan cukup jauh untuk mencapai tempat kejadian.
Daerah ini memang sangat rawan dengan gempa. Pada 1970, gempa bumi di Yunnan berkekuatan 7.7 menewaskan sedikitnya 15.000 orang. Pada bulan September 2012, serangkaian gempa menewaskan 81 orang.
Pada mei 2008, gempa yang cukup kuat di provinsi Sichuan telah menewaskan hampir total 90,000 orang.(FEN)