TRANSINDONESIA.CO – Korban terus berjatuhan di Jalur Gaza. Raja Arab Saudi, Abdullah, memecah keheningan dengan pidatonya pada Jumat, 1 Agustus 2014 lalu. Dalam pidatonya tersebut, ia mengutuk keras tindakan agresi militer Israel.
Ia mengungkapkan, apa yang dilakukan Israel adalah kejahatan perang dan “terorisme yang disponsori negara”.
“Kami melihat darah saudara kita di Palestina, ditumpahkan dalam pembantaian massal dan tidak mengecualikan siapapun. Terjadi kejahatan perang terhadap kemanusiaan,” kata Abdullah seperti dikutip dari Reuters.
Dalam kesempatan itu, ia juga mengkritik sikap diam dunia atas tindakan Israel di Gaza.
“Masyarakat (internasional) yang mengamati diam-diam apa yang telah terjadi, dan acuh tak acuh terhadap apa yang terjadi,” ujarnya.
Sekedar informasi, Israel melanggar gencatan senjata yang telah disepakati. Kali ini, serangan dilakukan Israel hanya selang tiga jam setelah gencatan senjata diberlakukan Jumat 1 Agustus 2014, hingga 72 jam ke depan.
Jumlah korban tewas di Gaza terus bertambah sebanyak 1.509 orang, termasuk ratusan di antaranya anak-anak. Jumlah ini jauh lebih besar dibanding agresi Israel lima tahun lalu. Sementara itu, di kubu Israel, 64 tentara tewas, ditambah tiga warga sipil.(fen)