Kecelakaan lalulintas telan korban jiwa.(dok)
TRANSINDONESIA.CO – Selama arus mudik dan arus balik Lebaran, sebanyak delapan jiwa melayang di jalur utama pantai utara (Pantura) dan jalur tengah Subang, Jawa Barat.
Delapan pemudik yang tewas adalah korban dari sebelas kejadian kecelakaan lalu lintas di wilayah Subang. Terdiri atas 6 kasus kecelakaan di pantura, 3 kasus di jalur tengah, serta 2 kasus di jalur selatan Subang. Seluruh korban adalah para pemudik bersepeda motor.
Selain korban tewas dalam kegiatan mudik maupun balik, tercatat delapan orang mengalami luka. Baik luka ringan maupun luka berat.
Namun demikian, dari data di Kepolisian Resor Subang, terjadi penurunan jumlah korban maupun kejadian, jika dibanding masa arus mudik dan balik tahun sebelumnya.
Penurunan itu, menurut Kapolres Subang AKBP Chiko Ardawiatto, terjadi setelah pihak kepolisian menerapkan berbagai antisipasi guna meminimalisasi kecelakaan arus mudik. Di antaranya dengan peringatan pada jalur black spot serta pemasangan rambu. Selain itu, polisi secara terus menerus memberikan informasi tentang jalur berbahaya saat melakukan patroli.
“Kasus kecelakaan arus mudik dan balik tahun ini, di jalur pantura Subang mengalami penurunan sekitar 20 hingga 30 persen dibanding tahun lalu. Adapun untuk korban jiwa sampai saat ini, jumlahnya mencapai 8 orang,” ujar Chiko.
Selain korban jiwa, kecelakaan arus mudik-balik di wilayah hukum Polres Subang, juga mengakibatkan kerugian yang jumlahnya di atas Rp25 juta.(vvn/min)