TRANSINDONESIA.CO – Limabelas orang tewas Kamis ketika serangan Israel menghantam satu sekolah yang dikelola Perserikatan Bangsa Bangsa di Gaza, meningkatkan jumlah korban Palestina pada hari ke-17 konflik menjadi 777, kata para petugas medis.
Juru bicara pelayanan darurat Ashraf al-Qudra mengatakan, sedikitnya 15 orang tewas dan 200 terluka oleh serangan Israel di satu sekolah yang dikelola badan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA) di kota utara Beit Hanun, di mana ratusan mengungsi dari kekerasan.
Dia tidak memberikan rincian langsung mengenai mereka yang tewas, tetapi seorang wartawan AFP di kamar mayat terdekat mengatakan mayat-mayat tiba dari tempat kejadian termasuk ibu dan bayinya berumur satu tahun.
Kematian baru mendongkrak korban tewas Kamis di Gaza menjadi 82, dengan 777 orang tewas secara total dan lebih dari 5.000 lainnya terluka, menurut angka Qudra.
Angka-angka itu tidak termasuk lebih dari selusin pejuang Palestina yang tewas setelah penyusuoan ke Israel selatan sejak konflik dimulai pada 8 Juli.
Di antara mereka yang tewas pada Kamis, tujuh orang meninggal dalam serangkaian serangan udara dan penembakan tank di dalam dan sekitar Khuzaa dekat Khan Yunis di Gaza selatan.
Lima orang dari keluarga Abu Daqqa tewas di daerah itu bersama dengan dua dari keluarga Najjar dalam penembakan tank dan serangan udara berat, katanya kepada AFP.
Area sebelah timur Khan Yunis dekat perbatasan Israel telah mendapat pemboman berat dalam beberapa hari terakhir, dengan layanan darurat berusaha berkoordinasi dengan Palang Merah untuk mendapatkan akses mengevakuasi warga sipil.
“Kami telah menerima puluhan imbauan dari penduduk Khuzaa, Abasan dan Bani Suheila di Khan Yunis yang meminta kami untuk mengevakuasi mereka, dan mengatakan ada banyak orang tewas dan terluka di bawah puing-puing rumah mereka,” kata Qudra pada Kamis pagi.
Sejauh ini, 32 tentara Israel telah tewas sejak awal konflik, bersama dengan dua warga sipil Israel dan seorang pekerja luar negeri dari Thailand.
Jumlah tersebut adalah jumlah korban tewas militer Israel tertinggi sejak negara Yahudi terlibat perang 2006 dengan kelompok pejuang Hizbullah Lebanon.(ant/afp/fen)