Kantongi Laba US$ 990 Juta, Tapi BBM Tetap Naik

pertaminaKilang minyak Pertamina.(dok)

 

TRANSINDONESIA.CO  – PT Pertamina EP mencatatkan laba sebesar US$ 990 juta atau Rp 11,6 triliun pada semester I 2014. Laba tersebut lebih tinggi 15,08 persen dibandingkan dengan semester pertama 2013  sebesar Rp10,08 Triliun.

Pjs Public Relation Manager PT Pertamina EP,  Agustinus mengatakan, laba tersebut diperoleh anak usaha PT Pertamina (Persero) ini tidak lepas dari upaya keras meningkatkan produksi dari awal 2014 sebesar 111.097 BOPD menjadi 115.000 BOPD di akhir semester I.

Sedangkan produksi gas jika dibandingkan dengan produksi awal tahun yang mencapai 1.059 MMSCFD, mengalami penurunan sebesar 2 persen menjadi 1.036 MMSCFD.

“Faktor penyebab dari penurunan produksi gas Pertamina EP tersebut salah satu yang utama adalah disebabkan oleh adanya kerusakan fasilitas pemrosesan gas di lokasi Jawa Gas Development Project (Proyek Pengembangan Gas Jawa) di Blora, Cepu Jawa Tengah,”  kata Agustinus, di Jakarta Kamis (24/7/2014).

Menurut Agustinus, jumlah produksi migas yang diperoleh di semester I ini merupakan upaya keras dari semua pihak di tengah penurunan alamiah di hampir mayoritas lapangan yang rata-rata mencapai 30 persen.

“Untuk itu kami terus berupaya menahan laju penurunan alamiah sembari mencari solusi untuk meningkatkan produksi agar dapat mencapai target yang telah ditentukan,” ungkapnya.

Agustinus menambahkan, Pertamina EP berencana untuk melakukan banyak kegiatan untuk dapat menambah pasokan produksi migas nasional pada semester II 2014, seperti dengan pemboran eksplorasi di tiga tempat, serta pemboran eksploitasi

pengembangan di Asset-1 sebanyak enam sumur, Asset-2 sebanyak 10 sumur, Asset-3 sebanyak 1 sumur, Asset-5 sebanyak 7 sumur, PMDP sebanyak 1 sumur, PGDP sebanyak 2  sumur, EOR KP (Tambun) sebanyak 3 sumur.

Selain itu adanya percepatan penambahan bor pengembangan di beberapa tempat seperti di Sumur Louise Field Sangasanga, Sumur Ogan Field Prabumulih, dan Put On Production Jati Asri Field Subang. “Kami terus berupaya untuk meningkatkan produksi migas minimal sesuai target yang telah ditentukan,” tutur Agustinus.

Agustinus menambahkan, selain upaya yang disebutkan diatas, Pertamina EP juga terus mengoptimalkan EOR di lapangan – lapangan yang sudah memasuki fase Secondary maupun Tertier.

“Untuk progress kinerja EOR (Enhanced Oil Recovery) yang sudah dilaksanakan di beberapa lapangan yang mulai berproduksi seperti misal di Asset 1 dan Asset 2, tercatat  saat ini rata – rata produksi EOR PT Pertamina EP sebesar 1.999 BOPD di semester I 2014, yang diperoleh diantaranya dari lapangan Rantau 1.123 BOPD, Gebang 94 BOPD, Kenali Asam 115 BOPD dan Talang Jimar 180 BOPD serta produksi dari lapangan lainnya,” tutupnya.(lp/met)

Share