Separatis pro-Rusia menjaga lokasi jatuhnya pesawat Malaysia Airlines MH17 di Donetsk, Ukraina timur (18/7/2014).(rts)
TRANSINDONESIA.CO – Australia telah mengirim 50 polisi ke London dalam rangka mengantisipasi untuk mengerahkan mereka ke lokasi kecelakaan pesawat MH17 di Ukraina timur.
Para polisi Australia itu akan ditugaskan untuk mengamankan lokasi kecelakaan pesawat Malaysia Airlines MH17 sebagai bagian dari usul tim internasional.
Perdana Menteri Tony Abbott mengatakan menteri luar negeri dari Australia dan Belanda akan pergi ke Kyiv untuk mengatasi rincian pengerahan tim seperti itu, di bawah otoritas PBB, untuk mengamankan lokasi kecelakaan di Ukraina timur yang dikuasai pemberontak.
Sementara itu, dua pesawat lagi dijadwalkan akan lepas landas dari Ukraina menuju Belanda, membawa puluhan korban pesawat Malaysia Airlines penerbangan MH17 yang ditembak-jatuh pekan lalu. Ke-298 orang di dalamnya tewas.
Puluhan ribu pelayat di Belanda mengadakan upacara peringatan, selagi jenazah-jenazah dari pesawat Malaysia MH17 itu tiba di negara itu hari Rabu. Seratus sembilan puluh tiga korban adalah warga Belanda.
Sebelumnya hari Kamis, Rusia menyerukan kepada Amerika Serikat agar membuktikan bahwa jet penumpang itu ditembak jatuh oleh misil darat-ke-udara SA-11 yang ditembakkan oleh separatis yang didukung Rusia di Ukraina timur. Wakil Menteri Pertahanan Anatoly Antonov meminta Amerika untuk memberikan bukti bahwa Amerika memiliki data teknis dan foto satelit untuk mendukung tuduhan tersebut.
Analis intelijen Amerika menyimpulkan bahwa rudal “Buk” SA-11 milik Rusia menjatuhkan pesawat itu dan pemberontak yang tidak terlatih dengan baik mungkin menembakkan rudal tersebut karena yakin pesawat itu milik Ukraina.(voa/fen)