Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie
TRANSINDONESIA.CO – Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie menyisaratkan tidak mengambil pusing soal desakan dilakukannya Musyawarah Nasional (Munas) Golkar sesuai jadwal Oktober 2014.
“Begitu aja kok ribut. Punya hak suara nggak mereka (yang mendorong Munas Oktober 2014)?” kata Aburizal Bakrie seusai menghadiri acara buka puasa bersama Prabowo-Hatta dan tim koalisi merah putih di DPP PKS, Jakarta Selatan, Kamis (24/7/2014).
Aburizal Bakrie yang akrab disapa Ical menegaskan, semua yang mendorong munas diberlakukan Oktober 2014 tidak memiliki hak suara di dalam internal partai. Buktinya, kata dia, pengurus Golkar di daerah pun tidak menginginkan munas diberlakukan Oktober 2014.
Menurut Ical, munas seharusnya diberlakukan tahun depan sesuai rekomendasi Rapimnas Golkar. Itu pun, kata dia, bisa dilakukan April 2015 (sesuai rekomendasi) atau lebih lama lagi.
“Bisa April, bisa ‘nggak’, pokoknya 2015. Bukan Oktober (2014) yang jelas,” kata dia.
Ical lantas menekankan bahwa Golkar saat ini masih berada dalam koalisi permanen merah putih di kubu Prabowo Subianto-Hatta Rajasa. Ical menyebut suara-suara kader Golkar yang merapat ke kubu Joko Widodo-Jusuf Kalla tidak memiliki hak untuk membawa gerbong Golkar, termasuk politisi senior Agung Laksono.
“Dia ‘nggak’ punya hak suara, yang punya pengurus daerah. Kok ‘dengerin’ orang yang nggak punya hak,” ujar Ical.
Ical juga membantah dirinya akan segera lengser. Bahkan, kata Ical, setelah dirinya tidak menjabat pun Golkar masih berada dalam koalisi permanen.(bs/sof)