Amran Wan Hussin, Pillot MH17 Ingin Pergi Haji

pilot-malaysia-airlines-mh17Pilot MH17 bersama putranya

 

TRANSINDOENSIA.CO – Musibah yang menimpa pesawat Malaysia Airline MH17 menyisakan luka mendalam bagi keluarga para korban. Terlebih jika mengingat kesan terakhir dari para korban, seperti pilot Amran Wan Hussin (50) yang berniat menunaikan ibadah haji, atau niat pramugari Nur Shazana Mohamed Salleh (31) yang akan berziarah.

Menurut Amaluddin Noorshah (48), kerabat dekat pilot nahas itu, beberapa hari lalu korban  sempat pulang kampung di Kota Lama Kiri, Kuala Kangsar, Perak untuk berbuka puasa bersama keluarga dan kerabat dekatnya.

“Dia bilang ingin menunaikan ibadah haji  bersama kakaknya. Ketika  itu saya merasakan ada kelainan dari nada suaranya,” ungkap Amaluddin kepada Bernam, Jumat (18/7/2014).

Amaluddin mengaku tidak menduga jika pertemuan itu merupakan pertemuan terakhir dengan sepupunya itu.

“Saya mengetahui peristiwa itu melalui Whatsapp dfari keluarga. Rasanya badan ini jadi lemas semua begitu tahu pesawatnya jatuh,” katanya.

Di mata Amaluddin, sosok Amran yang sudah 20 tahun menjadi pilot merupakan orang yang sangat dekat dengan keluarga. Ayah dua anak itu terkenal ramah dan suka bersedekah.

“Dia sangat dekat dengan adik-adiknya dan suka bersedekah, isteri dan dua anak lelakinya tinggal di Shah Alam,” katanya.

Kisah duka juga dialami keluarga Nur Shazana Mohamed Salleh, salah satu pramugari MH17. Malam sebelum kejadian, Nur Shazana sempat berkirim pesan melalui WhatsApp kepada orang tuanya.

Mohamed Salleh Samsudin (54), ayah korban mengaku, menerima berita duka itu dari kantor tempat putrinya bekerja itu sekitar pukul 11 malam, persis ketika dirinya menerima pesan dari korban pada malam sebelumnya.

Menurut Mohamed Salleh, putri sulungnya itu sempat minta dibawakan foto anaknya dan sempat bilang ingin pulang pada Lebaran nanti.

“Dia  ingin datang saat lebaran dan ingin berziarah di makam keluarga pada lebaran kedua untuk membacakan surat Yasin,” tutur Mohamed Salleh sambil menangis.

Menurut Mohamed Salleh, sejak kecil putrinya sudah bercita-cita ingin menjadi pramugari. Dan dia sangat bangga dengan pekerjaannya itu hingga akhir hidupnya.

Sebagaimana diberitakan, pesawat jenis Boieng 777 yang membawa 280 penumpang dan 15 awak itu di tembak jatuh di kawasan Ukraina dalam perjalanan dari Amsterdam menuju ke Kuala Lumpur.(brn/fen)

Share