Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.(ist)
TRANSINDONESIA.CO – Peringatan Nuzulul Quran tahun ini terasa istimewa karena saat ini bangsa Indonesia tengah menjalankan proses demokrasi untuk memilih pemimpin baru yang akan membawa bangsa Indonesia menjadi bangsa yang makin maju dan sejahtera.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyampaikan hal ini dalam peringatan turunnya Alquran atau Nuzulul Quran 1435 H di Istana Negara, Jakarta, Rabu (15/7/2014) malam.
Dalam suasana kehidupan politik pasca pemilihan presiden dan wakil presiden, ujar Presiden SBY, kita wajib untuk merajut kembali ikatan kita sebagai bangsa yang bersatu.
“Kita wajib untuk menguatkan kembali ikatan yang kokoh dan menjalin hubungan yang harmonis diantara kelompok yang berbeda. Jauhi sikap berburuk sangka sesama anak-anak bangsa,” SBY berpesan.
Alquran mengajarkan umat manusia untuk menjauhi sikap berburuk sangka dan hal-hal yang dapat merusak persatuan dan kesatuan. Dalam konteks Indonesia kini bisa berarti jangan sampai persatuan menjadi terganggu oleh berita-berita dan opini yang tidak benar dan menyesatkan.
“Alquran memberi petunjuk bagi umat yang saleh, mengajak umat manusia untuk saling kenal mengenal, saling memberi maaf, dan tidak saling membenci,” ujar SBY.
Sebelumnya, dalam uraian bertema ‘Spirit Alquran dalam Menjalankan Kehidupan Berbangsa dan Bernegara’, Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah Ahmad Thib Raya menuturkan bahwa Nuzulul Quran merupakan momen yang tepat bagi umat muslim untuk merenungkan dan mengingat kembali Alquran sebagai wahyu yang diturunkan oleh Allah SWT.
“Alquran dalam beberapa ayatnya telah menggambarkan dirinya dengan banyak fungsi, diantaranya, sebagai petunjuk bagi manusia, sebagai penjelasan bagi petunjuk-petunjuk itu, membedakan hal-hal yang baik dan buruk, dan sebagai penyembuh bagi penyakit-penyakit hati,” Ahmad Thib Raya.
Alquran diturunkan untuk menjadi tuntunan dan penunjuk dari Allah SWT. Alquran telah memberikan spirit bagi Nabi Muhammad SAW dalam menjalankan tugasnya, baik sebagai pemimpin agama maupun sebagai pemimpin umat.
Hadir dalam kesempatan ini, antara lain, Ibu Negara Hj Ani Bambang Yudhoyono serta Wapres Boediono dan Ibu Herawati. Hadir pula Menko Polhukam Djoko Suyanto, Mensesneg Sudi Silalahi, Menkominfo Tifatul Sembiring, Menlu Marty Natalegawa, Mendikbud Mohammad Nuh, dan Menag Lukman Hakim Saifudin.(pri/sof)