Kapolri menyaksikan penadatanganan Kapolda Papua dan Kapolda DIY saat pergantian kedua pimpinan Polda tersebut.(ist)
TRANSINDONESIA.CO – Kapolri Jenderal Sutarman resmi melantik Kapolda Papua dan Kapolda Daerah Istimewa Yogyakarta yang baru, Rabu (16/7/2014).
Brigjen Jotje Mende menjabat Kapolda Papua menggantikan Irjen Tito Karnavian. Sedangkan Brigjen Oerip Soebagyo menggantikan Brigjen Haka Astanan Madya sebagai Kapolda DIY.
Acara pelantikan dilaksanakan di Rupatama Mabes Polri, Jakarta, Rabu (16/7/2014). Tito selanjutnya menjabat posisi baru sebagai Asisten Kapolri bidang Perencanaan Umum dan Pengembangan (Asrena). Posisi yang ditempati Tito menggantikan posisi Irjen Sulistyo Ishak yang memasuki masa pensiun Maret 2014 lalu.
Sementara mantan Kapolda DIY Haka Astanan, menempati jabatan baru sebagai Staf Ahli Kapolri bidang Manajemen, menggantikan Irjen Rudiard Manalaksak Simbolon yang memasuki masa pensiun.
Pergeseran tugas tersebut berdasarkan Telegram Rahasia (TR) Kapolri tertanggal 14 Juli 2014, Nomor ST/451/VII/2014.
Kepada Kapolda DIY yang baru, Kapolri berpesan untuk menjaga toleransi di Yogyakarta. Menurut Sutarman, penting untuk mengantisipasi kemungkinan adanya konflik agama di daerah tersebut. Masalahnya, baru saja terjadi penyerangan terhadap sebuah rumah yang dijadikan tempat ibadaj pada akhir Mei dan awal Juni 2014.
Sutarman melanjutkan, Yogyakarta disebut sebagai lokasi dengan tingkat keragaman yang tinggi dari suku dan agama. “Banyak pendatang, seperti mahasiswa dan orang yang tinggal di sana,” ujarnya .
Pengamanan yang terstruktur ialah memetakan kerawanan di sejumlah titik di Yogyakarta.
“Petakan kerawanan yang bersumber dari keragaman suku dan agama, jangan sampai terjadi konflik yang merupakan sumber intoleransi terhadap perbedaan yang ada, khusunya agama,” kata Sutarman.
Sedangkan kepada Kapolda Papua yang baru, Kapolri berpesan untuk menjaga wilayah dari gerakan separatisme yang ingin memisahkan diri dari NKRI. “Ini bagian dari kita untuk mengingatkan, bahwa Papua milik Indonesia, Indonesia milik Papua,” kata Sutarman.
Kapolri juga mengingatkan Kapolda Papua yang baru untuk dapat segera beradaptasi dengan karakteristik yang masyarakat dan budaya yang khas. “Segera pahami kearifan lokal, budaya, dan sistem tata nilai agar dapat melakukan langkah antisipasi,” kata Sutarman.(yan)