TRANSINDOENSIA.CO – Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Presiden Iran, Hassan Rouhani berkomunikasi lewat telepon mendiskusikan situasi di Jalur Gaza. Dalam komunikasi selama 20 menit dari Istana Negara, Jakarta, Jumat (11/7/2014) pukul 15.50 WIB itu, SBY berharap Iran bersama Indonesia bisa melakukan sesuatu untuk menghentikan aksi kekerasan Israel terhadap warga Palestina.
“Saya berharap Iran dapat melakukan sesuatu dengan kami untuk menghentikan kekerasan yang sedang terjadi di Jalur Gaza,” ujar Presiden SBY kepada Presiden Rouhani. Kedua pemimpin sama-sama menyampaikan keprihatinannya terhadap situasi yang kini terjadi di Jalur Gaza.
Presiden Hassan Rouhani sekarang menjabat sebagai Ketua Gerakan Nonblok (GNB). Indonesia mendukung penuh upaya Iran untuk menyatukan negara anggota GNB dalam usaha menghentikan aksi milter Israel tersebut.
Dalam percakapan telepon tersebut, SBY kembali mengutarakan sasaran yang harus dicapai dalam penyelesaian konflik Israel-Palestina. Pertama, aksi militer Israel harus dihentikan. Kedua, berlakukan gencatan senjata. Ketiga, cegah aksi balas-membalas. Keempat, perlunya bantuan kemanusiaan kepada para korban di pihak Palestina.
Presiden SBY juga memberikan masukan agar Iran memimpin kawasan dan GNB untuk mencapai sasaran-sasaran tersebut, memastikan dihentikannya agresi militer Israel terhadap Palestina.
“Indonesia akan melakukan yang terbaik untuk berkerja sama dalam mencapai sasaran-sasaran tersebut. Saya mendengarkan masukan anda bahwa Indonesia dan Iran sebaiknya bekerja sama untuk menghentikan konflik dan kekerasan tersebut,” ujar SBY, menyampaikan harapannya kepada Rouhani.
Turut mendengarkan percakapan telepon SBY-Rouhani ini adalah Menlu Marty Natalegawa dan Staf Khusus Presiden bidang Hubungan Internasional Teuku Faizasyah.(pri/sof)