TRANSINDONESIA.CO – Para pejabat kesehatan di Negara Bagian Texsas, AS, pada Senin (7/7/2014) mengkonfirmasi kasus chikungunya, penyakit yang ditularkan oleh nyamuk dan baru muncul di Bumi Belahan Barat, pertamanya pada manusia.
Departemen Kesehatan negara bagian tersebut pada Senin mengatakan penyakit itu ditemukan pada pasien yang tinggal di dekat Austin, Ibu Kota Negara Bagian Teksas, kata Houston Chronicle.
Pasien tersebut belum lama ini kembali ke Teksas dari satu perjalanan ke Karibia, tempat virus itu dideteksi pada penghujung tahun lalu dan kini telah diduga atau dikonfirmasi pada sebanyak 135.000 orang.
Teksas bergabung dengan 26 negara bagian lain di AS tempat virus tersebut telah dikonfirmas, kata US Centers for Disease Control and Prevention, sebagaimana dilaporkan Xinhua –yang dipantau Antara di Jakarta, Selasa (8/7/2014) malam.
Namun, tak ada laporan mengenai penyebaran lokal virus tersebut di benua Amerika Serikat.
Chikungunya adalah penyakit virus yang menyebar ke manusia oleh nyamuk. Penyakit tersebut tidak disebarkan langsung melalui kontak dari orang ke orang. Penularan penyakit itu jarang mematikan tapi dapat mengakibatkan sakit sendi parah, demam tinggi, dan sakit kepala serta otot, pembengkakan persendian dan ruam.
Para pejabat kesehatan masyarakat prihatin bahwa virus itu dapat “meledak” di Amerika Serikat sebab dua spesies nyamuk yang diketahui menyebarkan penyakit tersebut berlimpah di negeri itu.
Nama chikungunya berasal dari Afrika, tempat virus tersebut ditemukan lebih dari 60 tahun lalu. Negara itu diterjemahkan menjadi “sesuatu yang melengkung”, rujukan kepada orang yang menggeliat akibat nyeri sendi.
Kasus chikungunya telah muncul di Afrika, Eropa Selatan, Asia Tenggara, dan kepulauan di Samudra Pasifik serta Hindia.(ant/sis)