TRANSINDONESIA.CO – Kepolisian Daerah Kalimantan Barat (Kalbar) memetakan tempat pemungutan suara yang rawan pada Pemilu Presiden 2014, kata Kepala Bidang Humas Polda Kalbar Ajun Komisaris Besar (Pol) Mukson Munandar.
“TPS rawan pada Pilpres berbeda jumlahnya dengan TPS pada Pileg, karena jumlah TPS pada Pilpres 2014 mengalami pengurangan,” kata Mukson Munandar di Pontianak, Selasa (8/7/2014).
Mukson menjelaskan Polda Kalbar menugaskan sebanyak 4.179 personel polisi untuk pengamanan TPS di 14 kabupaten/kota di Kalbar yang jumlahnya sebanyak 11.703 TPS.
Polda Kalbar mencatat, untuk kategori TPS aman sebanyak 4.082 TPS, yakni satu polisi menjaga empat TPS; kemudian rawan satu, satu polisi menjaga tiga TPS yang jumlahnya sebanyak 4.082 TPS; rawan dua, satu polisi satu polisi menjaga dua TPS, yakni sebanyak 2.289 TPS; dan terakhir rawan tiga, satu polisi menjaga satu TPS yang jumlahnya sebanyak 11.703 TPS.
“Pemetaan ketegori TPS tersebut dilakukan guna memudahkan pengamanan saja. Kategori TPS rawan tersebut lebih di dasarkan pada letak geografis TPS yang sulit terjangkau karena masih buruknya infrastruktur,” ungkap Mukson.
Sebelumnya, Kepala Polda Kalbar Brigjen (Pol) Arief Sulistyanto menyatakan pihaknya mengerahkan sebanyak 6.787 personel polisi pada pengamanan Pilpres 2014 di Kalbar, yang terdiri dari satuan Brimob, Samapta dan satuan lainnya.
“Mereka ditempatkan di tempat pemungutan suara (TPS) dan di bawah kendali para Kapolres,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Kapolda Kalbar menyatakan hingga saat ini Kalbar masih berada dalam situasi yang kondusif, dan aman sehingga tidak ada yang perlu dikhawatirkan.
“Kami saat ini tertuju pada pengamanan surat suara yang sudah selesai dilipat di tingkat KPU kabupaten/kota untuk didistribusikan ke tingkat PPK,” ungkapnya.(ant/tan)