Ramadhan, Penjualan Peci Sufi Khas Cirebon Terdongkrak

peci-ramadhanIlustrasi Peci

 

TRANSINDONESIA.CO – Para pedagang di pasar Sandang Tegal Gubug mengaku bulan Ramadhan mampu mendongkrak penjualan peci sufi khas Cirebon.

H Badrudin, salah seorang pedagng peci dan kain sarung  mengatakan, penjualan peci sufi khas Cirebon hasil kerajinan masyarakat Benda Kelurahan Argasunya, Kota Cirebon, meningkat menjelang awal Ramadhan. Karena peci tersebut semakin diminati pembeli dari Kalimantan dan Sumatera.

Dikatakannya, biasanya paling terjual sekitar 40 hingga 50 lusin setiap pasar di tegal Gugub, kini bisa mencapai sekitar 80 hingga 100 lusin, sehingga butuh pasokan peci melimpah, sebagian didatangkan dari Tasikmalaya dan bandung.

Menurut dia, bulan Ramadhan bisa mendongkrat pesanan berbagai jenis perlengkapan sholat mulai dari mukena, sajadah, kain sarung dan peci, potensi perajin lokal untuk meningkatkan usaha mereka.

Sementara itu Khodir pedagang lain mengaku, penjualan berbagai perlengakapan sholat terutama peci sufi khas Cirebon semakin menggairahkan jelang bulan Ramadhan. Sehingga bulan tersebut andalan bagi perajin di Pantura.

“Pesanan peci sufi khas Benda Cirebon meningkat jelang Bulan Ramadhan, tetapi kendalanya kiriman dari perajin setempat terbatas, sehingga sulit memenuhi permintaan,”katanya.

Sementara itu Kholil perajin peci mengaku, setiap menjelang Ramadhan dan Lebaran, pesanan terus berdatangan, sering kesulitan memenuhi permintaan para pedagang. Padahal, jumlah produksi sudah ditambah.

Ia menjelaskan, peci sufi memiliki ciri khas yakni aksesoris di atas peci dengan menggunakan ronce benang ikatan, bahan yang digunakan lembut, dan warna sesuai model generasi saat ini yang meski klasik namun tetap tampil menawan.(ant/rep/din)

Share