Serah terima jabatan Presiden Direktur AirAsia Indonesia dari Dharmadi kepada Sunu Widyatmoko.(met)
TRANSINDONESIA.CO – Maskapai penerbangan AirAsia Indonesia berbiaya hemat diharapkan terus terbang tinggi dengan pelayanan tetap prima, kini resmi dipimpin Sunu Widyatmoko seabgai Presiden Direktur menggantikan Dharmadi yang kini menjadi salah satu Komisaris di PT AirAsia Indonesia.
Selama tujuh tahun kepemimpinan Dharmadi, yakni periode 2007-2014, posisi AirAsia terus berkembang pesat dan berbagai penghargaan diraih menjadikan maskapai tersebut sebagai maskapi salah satu terbesar di Indoensia.
“Kini Pak Sunu mengantikan saya, dia adalah orang yang tepat dengan posisi yang tepat,” kata Dharmadi bangga atas penunjukan Sunu menjadi Presiden Direktur mengantikan dirinya, di Jakarta, Salasa (1/7/2014).
Sekilas Dharmadi menyatakan, sosok Sunu yang berusia 45 tahun terbilang muda namun dengan kapasitasnya yang tidak diragukan sangat tepat menggantikannya dan kini dipercaya sebagai Presiden Direktur dari perusahaan besar seperti AirAsia ini merupakan orang yang dia bawa bergabung untuk membesarkan AirAsia di tanah air.
Pria kelahiran 13 Febuari 1969, Sunu yang menyandang gelar Sarjana Administrasi Bisnis dengan konsentrasi manajemen produksi di Universitas Brawijaya Malang (1995), kemudian mendapat beasiswa dari World Bank untuk mengikuti program pendidikan musim panas di Institute of Economics, Boulder, Colorado, Amerika Serikat.
Tahun 1998, Sunu meraih gelar Magister Bisnis Administrasi dari University of Illions di Urbana-Champaign. Selanjut dari AS, Sunu kembali ke tanah air dan memulai karirnya sebagai Case Manager di Satuan Tugas Prakarsa Jakarta (The Jakarta Initiative Task Force). Pada lembaga pemerintahan itu Sunu ditugaskan sebagai mediator restrukturasi hutang-piutang di Indonesia.
Tepat di tahun 2000, Sunu bergabung dengan Ernst&Young Advisory Service dengan posisi Assistant Manager dan kemudian Manager untuk divisi Corporate Finance.
Selama karirnya diperusahaan tersebut, Sunu membuktikan kinerjanya di bidang keuangan dengan membantu penanganan evaluasi divestasi, business valuation serta restrukturasi hutang dari beragam klien perusahaan besar diberbagai industri.
Pada 2004, kemudian Sunu bergabung bersama salah satu perusahan sekuritas milik negara yakni PT Bahana Sekuritas dengan jabatan posisi strategis seperti, Vice President Investment Banking (2007-2009), Director of Investment Banking (2009-2013).
Selama di Bahan Sekuritas, Sunu menangani proses merger&akuisisi, project financingdan juga retrukturisasi perusahaan subsidiary dan perusahaan patungan (joint venture).(met)
Sunu juga dipercaya menangani proyek-proyek penawaran saham publik perdana (initial public offering), pada sejumlah perusahaan BUMN seperti PT garuda dan PT Krakatau Steel.(met)