Al-Mursyid Syaikhona Al-habib Burhan Al-‘Athas
Allah berfirman,yang artinya : Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku .(Qur’an Surat.ADZ -DZAARIYAAT.56).
TRANSINDONESIA.CO – Makna dan Hakikat hidup sujud kepada Allah, sehingga Allah memberikan penilaian, dan Allah menilai semua tindak dan kelakuan yang dijalankan oleh kehidupan. Apa yang harus kita lakukan, yaitu sujud (ibadah)
Dan ini yang dikatakan menjalankan diri sebagai hamba-Nya, dan perjalanan hidup ini masih panjang dan sangat panjang , dan ini adalah sebuah karunia Ilahi dimana hidup wajib ibadah (sujud). Perjalanan hidup penuh dengan cerita dan kehidupan hanya cerita dan arti hidup hanyalah dongeng dan hidup ini hanya sementara dan akhiratlah tempat diri kembali. Dimana yang sebenarnya kita kembali apakah kepada Allah atau masih harus berjalan, ternyata belum berakhir, bahkan masih berjalan dialam akhirat.
Ini makna kehidupan bahwa hidup tidak pernah berakhir melainkan masih berjalan secara nyata dan masih ada kehidupan. Apakah kiamat akan datang . Semuanya hanyalah keimanan . Lalui hidup ini dengan ibadah dan jangan pernah menyerah dan perjuangan kehidupan belum barakhir dan kita wajib untuk mencari dunia yang seluas luasnya, ini makna dunia dan bekal ibadah hanya jangan lupa kepada Allah.
Kita akan bertemu Allah dan akan menangis kepada-Nya, karena diri tidak pernah ibadah. Satu yang perlu kita cari dunia sebagai bekal perjalanan hidup yang nyata. Ini yang akan menjadi tanggung jawab di akhirat kelak dan yang akan menjadi fungsi kehidupan yang masih berjalan.
Alhamdulillah, Allah Maha Pengasih lagi Maha penyayang, dan Insya Allah kita semua mati dalam keadaan Islam. Dasar keimanan kita adalah bertauhid kepada Allah, hidup ini adalah ibadah dan ibadah yang paling mulia yaitu, menjalankan tugas kehidupan yang baik ini yang disebut ibadah jadi ibadah, yaitu siapa saja berbuat kebaikan dan ini sebagai penilaian Allah, dan Allah menghendaki kita untuk berbuat baik dan bertauhid kepada Allah. Dan mudah mudahan Allah beserta kita dan mencari jalan kepada( berthoriqoh) kepada-Nya.
Oleh: Pengasuh Padepokan Kasunanan Bekasi, Al-Mursyid Syaikhona Al-habib Burhan Al-‘Athas