Laga tanding 18 besar, Belanda taklukan Meksiko
TRANSINDONESIA.CO – Belanda memastikan diri ke babak perempatfinal setelah secara dramatis mengatasi perlawan Meksiko dengan skor 2-1 di babak 16 besar di Estadio Castelao, Fortaleza, Minggu malam (29/6/2014) WIB.
Dalam pertandingan ini pelatih Belanda menerapak pola klasik 3-5-2 dengan menempatkan duet Robin van Persie dan Arjen Robben di lini depan. Nigel de Jong serta Wesley Sneijder diplot sebagai gelandang jangkar. Dirk Kuyt ditaruh melebar ke sisi sayap menggantikan pos Jermain Lens.
Di kubu Meksiko, pelatih Miguel Herrera memainkan pola 5-3-2. Dengan lima pemain belakang, Herrera berharap mampu mematikan serangan sporadis Tim Oranje. Tiga gelandang kreatif Carlos Salcido, Hector Herrera serta Andres Guardado diharapkan mampu membuat transisi permainan Meksiko berjalan baik.
Sepanjang 90 menit waktu normal, Belanda memang lebih mendominasi jalannya laga dengan mencatat 57 persen ball-possession berbanding 43 persen milik Meksiko.
Meskipun demikian, Meksiko lebih efektif dalam melakukan serangan. Anak asuh Hector Herrera membuat sepuluh percobaan dimana lima diantaranya on target serta satu berbuah gol yang dicetak Giovani dos Santos di babak kedua.
Belanda 11 kali melepaskan tendangan dan dua diantaranya berbuah gol oleh Wesley Sneijder dan Klaas Jan Huntelaar di penghujung babak kedua.
Belanda akan berjumpa antara pemenang Yunani kontra Kosta Rika di babak perempatfinal.
Jalannya Pertandingan:
Babak pertama baru berjalan lima menit, Meksiko sudah memberikan ancaman kepada lini pertahanan Belanda melalui aksi Peralta. Sayang, usahanya masih melambung tinggi gawang Jasper Cillessen.
Menit kesembilan Belanda harus kehilangan Nigel de Jong yang harus diganti karena mengalami cedera. Bruno Martins Indi masuk menggantikan.
Selepas menit kesepuluh Belanda mulai memegang jalannya laga. Mereka memperagakan penguasaan bola serta umpan panjang yang langsung ditujukan kepada Van Persie dan Robben.
Sayang, pola seperti itu mampu dibaca dengan baik oleh pertahanan Meksiko yang melakukan pressing ketat kepada para pemain Belanda.
Sebuah serangan balik cepat Meksiko di menit ke-18 hampir saja membuka keunggulan tim Amerika Latin tersebut, sepakan kaki kanan Herrera masih menyamping tipis gawang Belanda.
Pola man to man marking yang diterapkan pemain Meksiko benar-benar membuat frustasi pemain Belanda. Hingga memasuki menit ke-25 Belanda belum sekalipun melepaskan tendangan ke arah gawang.
Menit ke-27, Robin van Persie sempat lolos dari jebakan offside. Berhasil mengontrol bola umpan panjang Robben, tendangan kaki kanannya masih belum menemui sasaran.
Belanda mulai was-was melihat serangan balik cepat Meksiko yang dibangun melalui dua sisi sayap. Hector Herrera di sisi kanan dan Andres Guardado di sisi kiri. Beruntung, kiper Cillessen berhasil mengamankan gawangnya hingga water break di menit ke-30.
Selepas water breal, Belanda masih terus berusaha membongkar rapatnya pertahanan Meksiko. Usaha Arjen Robben melakukan penetrasi mampu dimatikan dengan baik oleh dua hingga pemain yang mengikutinya.
Memasuki lima menit akhir, lini belakang Belanda sempat ceroboh. Herrera mampu berdiri bebas tanpa pengawalan berarti dari Daley Blind yang terlambat mundur. Beruntung sepakannya di menit ke-42 masih bisa digagalkan Cillessen.
Belanda sebenarnya punya peluang bagus mencetak gol di menit ke-45. Memanfaatkan kesalahan Rafael Marquez, van Persie merebut bola dan langsung mengoper kepada Robben. Namun, orang kedua terlalu lama menguasai bola sehingga si kulit bundar mampu direbut dan dibuang jauh bek lawan. Hingga jeda tak ada gol yang tercipta.
Babak kedua berjalan dua menit, Estadio Castelao bergemuruh menyambut gol Meksiko yang dibuat Giovani Dos Santos. Mengusai bola di depan kotak penalti Belanda, Dos Santos masih mampu melepaskan sepakan kaki kiri keras meski dikawal dua bek lawan. Bola masuk ke sisi kiri gawang Cillessen, 0-1 Meksiko unggul.
Tertinggal satu gol, Belanda meningkatkan tempo serangan. Menit ke-60, Belanda memiliki peluang emas menyamakan angka. Berawal dari sepak pojok Sneijder, bola mampu disambar de Vrij namun kiper Guillermo Ochoa melakukan penyelamatan gemilang dengan memblok sepakan jarak dekat de Vrij.
Tak sampai disitu, Ochoa kembali mematahkan peluang Belanda di menit ke-62. Kali ini ia memotong umpan silang Sneijder di dalam kotak penalti.
Hingga memasuki menit ke-70, Belanda belum juga mampu menbobol gawang Meksiko. Usaha mereka selalu membentur rapat dan tangguhnya barisan belakang Tricolore, membuat mereka frustasi.
Semenit sebelum water break kedua. Robben sebenarnya punya kesempatan menyamakan angka. Berhadapan dengan Ochoa, sepakan kaki kanannya lagi-lagi mampu dimentahkan kiper berambut kriting tersebut. Pertandingan dihentikan di menit ke-75 untuk memberikan kesempatan kedua tim minum akibat panasnya cuaca kota Fortaleza.
Memasuki 10 menit akhir, De Oranje belum mau menyerah dan terus mengurung pertahanan Meksiko. Usaha Belanda berbuah hasil di menit ke-88. Tendangan keras Wesley Sneijder dari dalam kotak penalti bersarang tepat di gawang Meksiko. Skor imbanga 1-1.
Memasuki masa injury, Belanda mendapat tendangan penalti setelah Arjen Robben diganjal Rafael Marquez di dalam kotak penalti. Klaas Jan Huntelaar yang maju sebagai algojo sukses mengeksekusi bola dan membawa Belanda berbalik unggul 2-1. Skor tersebut bertahan hingga laga usai.
Susunan Pemain:
Belanda: Jasper Cillessen; Ron Vlaar, Stefan de Vrij, Daley Blind; Nigel de Jong (Bruno Martins Indi 9′), Wesley Sneijder, Paul Verhaegh (Memphis Depay 56′), Dirk Kuyt, Georginio Wijnaldum; Robin van Persie (Klaas Jan Huntelaar 76′), Arjen Robben. Pelatih: Louis van Gaal.
Meksiko: Guillermo Ochoa; Francisco Rodriguez, Rafael Marquez, Miguel Layun, Hector Moreno (D. Reyes 46′), Paul Aguilar; Carlos Salcido, Hector Herrera, Andres Guardado; Giovani Dos Santos (J. Aquino 61′), Oribe Peralta (Javier Hernandez 75′). Pelatih: Miguel Herrera.(ini/dhona)