Warga Irak naik truk untuk bergabung dengan militer menyusul semakin meningkatnya krisis di negara itu
TRANSINDONESIA.CO – Lebih dari 1.000 orang warga Irak tewas pada bulan Juni ini. Sebagian besar dari mereka adalah warga sipil.
Tewasnya warga Irak dikarenakan aksi dari gerilyawan Sunni yang mengambil alih negara Irak.
Temuan terbaru dari tim hak asasi manusia PBB di Irak menunjukkan bahwa tingkat korban dari kekerasan dan teror pada bulan Juni merupakan yang tertinggi sejak penarikan pasukan AS dari negara tersebut sekitar 2,5 tahun yang lalu.
Juru bicara kantor hak asasi manusia PBB, Rupert Colvilleim mengatakan, selain ada warga yang tewas dan terluka, juga terjadi penculikan terhadap orang asing. Diantaranya 48 warga negara Turki dan 40 warga negara India yang bekerja di sebuah perusahaan konstruksi di Irak.
Colvilleim menambahkan, selain warga Turki dan India, 16 warga Georgia beserta 44 pekerja asing juga dilaporkan hilang 10 hari lalu.
“Tragisnya beberapa dari mereka yang telah diculik ditemukan tewas,” ujarnya.
Ia menambahkan, jumlah warga Irak yang tewas pada bulan Juni lebih banyak dari dua bulan lalu. Untuk bulan Mei, jumlah warga Irak yang tewas sebanyak 799 orang dan 1.108 orang terluka. Diantaranya 459 warga sipil, 196 anggota pasukan keamanan Irak dan 144 polisi sipil.
Sedangkan Pada bulan April, jumlah warga Irak yang tewas sebanyak 750 dan 1.541 lainnya terluka. Diantaranya 470 warga sipil, 140 polisi sipil dan 140 anggota pasukan keamanan.(ap/rep/fen)