Dinilai Gagal Pimpin Sumut dan Suap DPRD, Gatot Disuruh Mundur

gubernur-sumut-di-demoDemo tuntut Gubsu mundur dari jabatan, di depan kantor Gubernur Sumatera Utara, (24/6/2014).(sumutol)

 

TRANSINDONESIA.CO – Puluhan massa yang tergabung dalam kelompok mahasiswa Cipayung Plus, Senin siang (24/6/2014) berdemo menuntut Gubernur Sumatera Utara (Sumut), Gatot Pujonugroho mundur dari jabatannya karena dianggap gagal memimpin Sumut.

Massa yang tergabung dari berbagai organisasi kemahasiswaan yakni, IMM, HIMMAH, GMNI dan HMI itu membawa poster dan spanduk yang menyebutkan “Gatot, Gagal Total”. Aktivis itupun mengelar orasi secara bergantian dan membagikan petisi mereka kepada sejumlah pengunjung yang hendak masuk ke kantor Gubernur Sumatera Utara.

“Gatot tidak mempunyai grand design yang jelas untuk pembangunan Sumut,” kata Turedo, salah satu Kordinator Aksi.

Para aktifis mahasiswa itu juga memberi nilai Gatot Pujonugroho mendapat “raport merah” karena LKPJ (Laporan Keterangan Pertanggungjawaban) akhir tahun 2013 ditolak dalam siding paripurna DPRD Sumut.

Dimana adanya temuan BPK terkait Hasil Audit Dana Bagi Hasil sebesar Rp2,2 triliun tahun 2013, membengkaknya total dana DBD (Dana Bantuan Daerah) Bawahan dari Rp1,5 triliun menjadi Rp2,6 triliun.

DPRD Sumut Terlibat

Kemudian, hasil audit BPK tahun 2011, ada temuan dana APBD Sumut untuk pembangunan asrama Mahasiswa Indonesia di Kairo sebesar Rp5 miliar yang bertentangan dengan UU Nomor 32 tahun 2004.

“Kami juga menduga ada gratifikasi sebesar Rp60 miliar kepada oknum DPRD Sumut untuk memperlancar pengesahan P-APBD 2013 dan APBD 2014,” tambah Turedo.

Aksi demo yang berlangsung hampir dua jam ini akhirnya bubar. Pengunjuk rasa mengaku akan melakukan aksi serupa hingga tuntutan mereka agar Gatot Pujonugroho mundur dari jabatannya dipenuhi.(smtol/dhon)

Share