Wiranto Akui Terlibat Insiden 98

tragedi 13-14 mei 1989Tragedi 13 – 14 Mei 1998

 

TRANSINDONESIA.CO – ‎Jenderal TNI (Purn) Wiranto angkat bicara terkait insiden kasus Trisakti, Kerusuhan Mei dan penculikan yang terjadi di tahun 1998.

Saat itu Wiranto dinilai mengetahui banyak terkait insiden tersebut, sebab dia menjabat sebagai Mantan Menteri Pertahanan Keamanan dan juga Panglima ABRI tahun 1998.

Terkait insiden itu, Wiranto menjelaskan bahwa dirinya ingin menjernihkan permasalahan tersebut. Dalam satu kasus seperti penembakan, kerusuhan dan penculikan, diakui memang ada pihak-pihak yang terlibat dan bertanggung jawab.

“Sebagai panglima ABRI saat itu, secara otomatis saya terlibat, bukan sebagai dalang, namun sebagai pihak yang tidak melakukan pembiaran. Kalau saya mendalangi penembakan, kerusuhan dan penculikan, negara ini sudah hancur-hancuran sepeti di Thailand dan Syiria,” ujar Wiranto saat jumpa persnya di bilangan Cikini, Kamis (19/6/2014).

Wiranto menambahkan, jika memang penembakan dilakukan atas instruksi dirinya, maka dapat dipastikan korban jiwa akan banyak bahkan mencapai ratusan. Tetapi pada kenyataanya, penembakan insiden tersebut sendiri sudah dilakukan penyelidikan dan sudah menahan dan menghukum para pelakunya.

“Kerusuhan dapat saya netralisir hanya dalam dua hari. Tanggal 13 Mei 1998 setelah acara penguburan, tanggal 14 kerusuhan memuncak, dan tanggal 15 Mei 98 pagi, sudah dapat dikuasai oleh aparat keamanan dari satuan kompi Marinir dan Kostrad,” ujarnya.

Terkait insiden penculikan, Wiranto menjelaskan, kalau dirinya mencegah dengan kebijakan dengan persuasif, dialogis, dan komunikatif. Dimana setelah terjadi penembakan, dirinya memerintahkan untuk segera dilakukan penyelidikan dan pengusutan serta menghukum pelaku penculikan.

“Apa yang saya lakukan adalah sebagai bentuk tanggung jawab saya selaku panglima. Padahal saat itu terbuka sekali ruang untuk melakukan kudeta, tetapi itu tidak saya lakukan, karena saya ingin tetap menegakkan demokrasi dinegara ini,” pungkas Wiranto.(wb/yan)

Share