Aksi ratusan masyrakat demo kantor Bupati Kampar, Riau.(ist)
TRANSINDONESIA.CO – Masyarakat Kabupaten Kampar, Riau, yang tergabung dalam Gerakan Rakyat Kampar (Gerak) menilai, aparat kepolisian dan penegak hukum di Kampar tidak pro rakyat, justru memilih mengamankan dan membela Bupati Kampar.
Massa yang terdiri dari HMI MPO Cabang Pekanbaru, FKMKI, IPMK Pekanbaru, IPMRS Pekanbaru, HMOK Pekanbaru, Dema UIR, GPAS, Hippemarki, LSM Penjara yang berbaur dengan masyarakat Kampar sekitarnya melancarkan aksi unjuk rasa besar-besaran di kawasan Jembatan Danau Bengkuang, Kabupaten Kampar, Riau, beberapa hari ini terus mereka lakukan.
Aksi demo itu terkait kasus penganiayaan dengan pengeroyokan yang dialami warga Pulau Birandang Kecamatan Kampar Timur Kabupaten Kampar, Riau Ny Nur Asmi (36) yang diduga dilakukan Eva Yuliana dan ajudan Bupati Kampar Bripka Feri Sabtu lalu (31/5/2014) di TKP Desa Pulau Birandang.
Massa yang berjumlah sekitar 300 orang dikawal oleh pasukan Brimob Polda Riau, aparat Polres Kampar. Akibat aksi ini lalu lintas di kawasan Jembatan Danau Bengkuang di Km 36 ini macet. Kendaraan yang datang dari Sumbar menuju Kota Pekanbaru dan sebaliknya mengalami krodit. Selain padatnya massa, kendaraan bus dan pick up yang digunakan demonstran juga memakan bahu jalan dan mengganggu kelancaran lalu lintas kendaraan di lintas barat ini.
Tuntutan demonstran ini, pertama meminta aparat menegakkan hukum, kedua meminta Polda Riau mengambilalih kasus pengeroyokan yang dialami Ny Nur Asmi yang kini sedang ditangani Polres Kampar, dan ketiga mendesak Bupati Kampar H Jefry Noer turun dari jabatannya karena tak bisa mendidik isterinya.
Massa hari ini rencananya demo di tiga titik. Titik pertama demo telah dilaksanakan di kawasan Jembatan Danau Bengkuang Desa Tambang. Sayanganya aparat kepolisian terus emnghalau para demonstrasi dengan menyiramkan air kekumpulan masyarakat, selain itu, pagar kawat berduri juga dibentangkan didepan kantor Bupati Kampar agar massa tidak daat meringsek masuk.
Aparat Polres Kampar nampak telah menyiapkan berbagai peralatan untuk menangkis serangan para demonstran. Antara lain mobil water canon telah disiapkan di pintu gerbang perkantoran Pemkab Kampar tersebut, juga telah dipasang pagar kawat berduri di pintu masuk perkantoran Pemkab Kampar. Aparat juga telah menyiapkan senjata gas air mata. Aparat tetap waspada dan mendeteksi secara seksama apakah warga ada yang membawa ketapel, dan sebagainya.
Agendapun berlanjut menagih janji DPRD Kampar, Selasa (17/6/2014), yang akan mengadakan Rapat Pansus anggota DPRD Kampar guna membahas kasus penganiayaan dan pengeroyokan tersebut.(rp/bar/ful)