Musirawas Pilih Bangun Jalan Desa daripada Bangun Kantor Bupati

ilustrasi-bangun-jalanPembangunan dan perbaikan jalan.(dok)

TRANSINDONESIA.CO – Tak banyak pemerintah daerah berpikir untuk kesejhar=teraan rakyatnya, namun kali ini Pemerintah Kabupaten Musirawas Utara, Sumatera Selatan, fokus terhadap pembangunan jalan antardesa karena menjadi infrastruktur yang lebih dibutuhkan masyarakat ketimbang pembangunan kantor bupati dan dewan perwakilan rakyat daerah setempat.

Bupati Musirawas Utara Akisropi Ayub di Musirawas Utara, mengatakan sebagai daerah otonomi baru, pemkab setempat akan memprioritaskan pembangunan sarana dan prasarana yang lebih dibutuhkan masyarakat terutama jalan antardesa, saluran irigasi, sarana kesehatan, dan pendidikan.

“Dalam dua tahun ke depan kantor pemerintahan biar saja dulu numpang dan sewa. Kita tidak akan membangun kantor pemerintahan, manfaatkan dulu apa yang ada sekarang,” katanya, Senin (9/6/2014).

Ia mengatakan pembangunan sarana dan prasarana itu, semata-mata untuk meningkatkan kualitas hidup, ekonomi, dan kesejahteraan masyarakat.

“Agar masyarakat menikmati hasil pembangunan kabupaten baru tersebut, setelah itu baru melirik pada pembangunan infrastruktur pemerintahan,” katanya.

Ia mengatakan untuk membangun kantor pemerintahan, menjadi tugas bupati definitif, sedangkan tugas utama pejabat bupati setempat saat ini, adalah membangun infrastruktur daerah, agar masyarakat dapat menikmati arti suatu pembentukan DOB.

“Terbentuknya Kabupaten Musirawas Utara itu, adalah impian masyarakat sejak lama, yang diperjuangkan dengan berbagai pengorbankan,” ujarnya.

Kepala Bagian Hubungan Masyarakat dan Pertokol Kabupaten Musirawas Utara Sunardin mengatakan terbentuknya kabupaten baru itu, merupakan hasil kerja keras masyarakat setempat.

Untuk tahap awal, katanya, hal menjadi perhatian pemkab setempat adalah membuat penerangan sepanjang jalan Lintas Sumatra di wilayah itu yang sepanjang sekitar 70 kilometer.

Selain itu, katanya, membangun jalan di Kecamatan Ulu Rawas dan Rawas Ulu, yang saat ini kondisinya rusak cukup parah, terutama saat hujan menjadi sulit untuk dilalui.

“Pemerintah daerah akan bangun sarana jalan desa paling ujung Kecamatan Ulu Rawas, baru kemudian secara bertahap menuju ke wilayah hilir yang akan menghabiskan dan sekitar Rp15 miliar,” katanya.

Ia mengharapkan pembangun jalan itu menggunakan material yang bagus dan pengerjaan berkualitas terbaik, agar dapat dimanfaatkan masyarakat dengan waktu lama.

“Jangan seperti pembangunan jalan selama ini, dalam satu tahun sudah rusak akibat rendahnya kualitas pembangunan tersebut,” ujarnya.(ant/dri)

Share