FWP Desak Kapolri Tangkap Anggota DPRD Pemekasan Pelaku Kekerasan Terhadap Wartawan

aksi-solidaritas-wartawanInsan Pers kutuk kekerasan terahdap wartawan.(dok)

TRANSINDONESIA.CO : Forum Wartawan Polri (FWP) desak Kapolri Jenderal Pol Sutarman memerintahkan anakbuahnya untuk menangkap dan memproses kasus tindak kekerasan terhadap wartawan yang dilakukan oleh angota DPRD Pamekasan, Madura, Jawa Timur dan pelaku kekerasan lainnya.

“FWP mengutuk tindakan kekerasan terhadap wartawan, Kapolri jangan hanya menerima laporan dari anakbuah saja. Tapi harus tegas dengan memerintahkan anakbuahnya untuk menangkap dan memproses pelaku tindak kekerasan kepada wartawan,” kata Ketua FWP Gardi Gazarin di Jakart, Sabtu (31/5/2014).

Kata Gardi, dalam pekan terakhir ini dua kali terjadi tindak kekerasan yang dialami wartawan yang tengah melakukan tugasnya yakni, di di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur dan Yogyakarta.

Korban kekerasan yang terjadi di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, dialami wartawan harian Kabar Madura dan senior editor wartawan harian Radar Madura (Jawa Pos Group).

Pelaku kekerasan terhadap dua wartawan di Pulau Garam Madura itu adalah oknum anggota DPRD Pamekasan dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) berinisial F dan saat ini kasusnya telah dilaporkan ke Mapolsek Bluto, Sumenep.

Badan Kehormatan DPRD Pamekasan juga memproses kasus itu, dan telah memanggil sejumlah pihak untuk dimintai keterangan terkait kasus kekerasan kepada wartawan yang dilakukan oknum anggota DPRD Pamekasan itu.

“Pelakunya anggota DPRD itu harus ditindak, Kapolri harus perintahkan anakbuahnya agar berani menindak anggota DPRD itu,” kata Gardi menyesalkan tidak tanggapnya langkah Polri dalam menyelesaikan kasus kekerasan ini.

Belum selesai kekerasan yang menimpa wartawan di Sumenep, wartawan Kompas TV Michael Ariawan di Yogyakarta mengalami tindak kekerasan pada Kamis (29/5/2014).

Michael yang saat itu tengah meliput penyerangan yang dilakukan sekelompok orang pada sebuah rumah warga yang dijadikan tempat ibadah kemudian diserang massa, Michael dipukuli dan kameranya dirampas.

Polda Daerah Istimewa Yogyakarta telah menangkap salah satu dari sejumlah pelaku penyerangan wartawan Kompas TV di Sukoharjo, Kecamatan Ngaglik, Kabupaten Sleman, malam harinya.

“Kekerasan seperti ini mestinya tidak lagi terjadi di era reformasi ini. Perlu ada tindakan tegas dari Polri. Kapolri juga harus berani menindak anakbuahnya yang tidak menuntaskan kasus kekerasan seperti ini,” kata Gardi.(yan)

 

Share