Duh, di Yogyakarta Anak Pencadu Rokok 7,14 Persen

anak-merokokIlustrasi, anak dibawah umur semakin rentan dengan ikutan merokok.(ist)

 

TRANSINDONESIA.CO – Jumlah anak-anak pecandu rokok di Yogyakarta cukup tinggi. Angkanya mencapai 7,14 persen. Kota Gudeg menempati urutan keempat dengan jumlah anak pencandu rokok terbanyak tingkat nasional.

“Angka itu didasarkan pada hasil riset kesehatan dasar (riskesdas) 2010,” kata Kepala Bidang Promosi dan Pengembangan Sistem Informasi Kesehatan Dinas Kesehatan Yogyakarta Tri Mardaya di Yogyakarta, baru-baru ini.

Menurut ia banyaknya anak yang menjadi pecandu rokok pada usia lima tahun terjadi karena mereka meniru perilaku orang tuanya yang jadi perokok aktif. Selain tingginya angka pecandu rokok di kalangan anak, kecenderungan bocah yang mulai merokok pada usia 10-14 tahun juga cukup tinggi: 17,5 persen.

Tri menambahkan, perokok di kalangan remaja usia 15-19 tahun juga meningkat dari 7,1 persen menjadi 43,3 persen. Menurut ia, tak ada jalan lain buat mengerem tingginya perokok di kalangan anak dan remaja selain menggalakkan kampanye bahaya merokok di sekolah dan membentuk rukun warga bebas asap rokok.

“Bagi masyarakat Yogyakarta, merokok sudah menjadi budaya,” terang Tri.

Tri menyebut, di Yogyakarta sudah ada 37 rukun warga bebas asap rokok. Di puluhan rukun warga itu warga hanya dibolehkan merokok di tempat-tempat tertentu, seperti di luar rumah dan tidak mengudut saat pertemuan warga.

“Kami juga sudah bekerja sama dengan sekitar 100 tempat ibadah dan sekolah untuk sosialisasi bahaya merokok,” terang Tri.

Selain itu, Dinas Kesehatan Yogyakarta juga menyiapkan klinik berhenti merokok di seluruh puskesmas di Kota Pelajar. Hasil survei, 85 persen perokok menyatakan ingin berhenti, namun 15 persen lainnya sama sekali tidak ingin berhenti merokok.(mtv/ats)

Share