TRANSINDONESIA.CO – Sosok pemimpin yang tepat memimpin Indonesia terus diperdebatkan. Tegas, berwibawa, ramah, merakyat, masih terus jadi pembicaraan. Tapi, calon presiden Prabowo Subianto menilai pemimpin boleh nakal.
“Pemimpin nggak apa-apa nakal dikit, tapi pengabdiannya untuk Indonesia,” ujar Prabowo di Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) di Hotel Panghegar, Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu (28/5/2014).
Hal itu diungkapkan saat mantan Danjen Kopassus ini menceritakan kenakalan semasa menjadi prajurit. Prabowo menuturkan, saat itu dirinya sudah berpangkat letnan jenderal, bertemu dengan rekan satu peletonnya yang masih berpangkat letnan kolonel.
“Padahal saya kena hukum terus, dia baik. Yang nakal jadi letjen, dia tetap letkol. Nasib kita beda…, mungkin kamu terlalu baik. Jadi nakal itu kadang cermin inisiatif. Jadi kalau punya anak buah nakal ya pura-pura nggak tahu dah. Telat dikit saya maafin deh,” ucap Prabowo.
Cerita lainnya saat dirinya menjadi komandan batalyon. Kala itu ada instruksi Siaga 1 yang mengharuskan setiap prajurit tidak boleh meninggalkan markas. Kala itu ada satu prajurit yang meminta izin padanya untuk keluar karena ingin mengantar nenek ke terminal.
“Bohong kamu, siap tidak. Kalau kamu jujur saya izinkan. `Siap pak, saya mau nengok pacar saya.` Karena kamu jujur saya izinkan. Lain kali jangan pakai alasan itu, itu alasan yang pernah saya pakai. Bedanya komandan saya dulu orangnya percaya,” ungkap Prabowo.
Mendengar cerita itu, gelak tawa tak bisa tertahan dari para peserta Rapimnas KNPI. Riuh tepuk tangan pun serasa meneruskan suara tawa di auditorium hotel.(lp6/fer)