Indonesia – Perancis Bangun Pabrik Propelan

Tank ScorpionTank Scorpion buatan Inggris milik TNI Angkatan Darat dalam pameran Alutsista atau Alat Utama Sistem Persenjatan di Silang Monas Jakarta.(bs)

 

TRANSINDONESIA.CO – Untuk membantu pemerintah Indonesia dalam memenuhi kebutuhan propelan dalam negeri, PT Dahana (Persero) bersama dengan Eurenco dan Roxel France telah menandatangani nota kesepahaman (MoU) pembangunan pabrik propelan di Subang, Jawa Barat.

Penandatanganan memorandum of understanding (MoU) dilakukan Jumat (23/5) di Kementerian Pertahanan (Kemhan) oleh Direktur Teknologi dan Pengembangan PT Dahana Heri Heriswan, Senior VP Business Development Jean Claude Bossy dan CEO Roxel France Jacques Desclaux dengan disaksikan Plt. Dirjen Pothan Kemhan Timbul Siahaan, Direktur Teknologi Industri Pertahanan (Dirtekindhan) Kemhan Brigjen TNI Zaenal Arifin, dan Staf Ahli Komite Kebijakan Industri Pertahanan (KKIP) Bidang Kerja Sama dan Hubungan Antar Lembaga Silmy Karim. Demikian siaran pers dari Kemhan, Senin (26/5/2014).

Proyek pembangunan pabrik propelan seluas 50 hekatra (ha) yang akan dibangun di area PT Dahana, Subang Jawa Barat akan memakan waktu pembangunan empat tahun. Proyek ini merupakan bagian dari program nasional yang ditetapkan dalam sidang Komite Kebijakan Industri Pertahanan (KKIP) pimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan ketua harian Menhan, Purnomo Yusgiantoro.

“Program nasional KKIP ini akan mendorong kemandirian bangsa Indonesia dalam memproduksi alat peralatan pertahanan dan keamanan,” tulis rilis tersebut.

Selain mendorong kemandirian industri pertahanan dan kerja sama strategis Indonesia – Perancis, penandatanganan MoU juga wujud perjanjian pertahanan antara Indonesia – Perancis khususnya di bidang industri pertahanan.

“Mou b to b (business to business) ini akan ditindaklanjuti dengan perjanjian kerja sama yang ditandatangani oleh PT Dahana, Eurenco dan Roxel Perancis dengan harapan ground breaking akan dilaksanakan sebelum HUT TNI tanggal 5 Oktober 2014,” kata rilis tersebut.

Produk yang dihasilkan nantinya akan diserap oleh industri pertahanan karena produk ini merupakan bahan baku untuk membuat peluru, roket, peluru kendali (missile), propelan untuk munisi kaliber kecil, menengah dan besar.

Pabrik propelan tersebut diharapkan mampu memenuhi kebutuhan propelan di Indonesia dengan kemampuan produksi nitrogliserin sebanyak 200 ton/tahun, spherical powder (propelan double base untuk MKK) sebanyak 400 ton/tahun, propelan double base roket sebanyak 80 ton/tahun dan propelan komposit sebanyak 200 ton/tahun

Eurenco merupakan perusahaan yang mengembangkan, memproduksi dan menyediakan aneka ragam bahan energetik untuk pertahanan dan pasar komersial. Sedangkan Roxel France sebagai perusahaan yang memiliki keahlian dalam bidang desain, pengembangan, produksi dan pemasaran motor roket dan peralatan terkait hardware dan perangkat ledak.

Sementara itu PT Dahana (Persero), sebagai perusahaan milik negara yang bergerak di bidang industri bahan peledak, bersama dengan Eurenco serta Roxel France telah berkomitmen untuk saling membantu dan mendukung pemerintah RI dalam mempersiapkan pabrik propelan dan spherical powders di Indonesia.(sp/met)

Share