139 KK Korban Erupsi Sinabung Kembali ke Desa

Pengungsi Sinabung Pulang Pengungsi Korban erupsi Gunung Sinabung masih bertahan di posko pengungsian di Karo.

TRANSINDONESIA.CO – Sebanyak 139 Kepala Keluarga (KK) pengungsi berasal dari Desa Perbaji Kabupaten Karo, Sumatera Utara (Sumut) yang menjadi korban erupsi Gunung Sinabung telah kembali ke kampung halamannya.

“Terhitung Minggu (25/5) kemarin, 139 KK sudah pulang ke desanya setelah kita dibantu TNI, Polri dan masyarakat sekitar memperbaiki seng rumah warga yang sebelumnya hancur akibat abu vulkani,” ujar Sekretaris Daerah Karo, Sabrina Tarigan, kepada ikaberita.com, Senin (26/5/2014).

Dikatakannya, warga yang telah kembali ke desa nya ini berada di luar radius 5 km dari Gunung Sinabung. Namun dari beberapa desa yang warganya sempat mengungsi, masih dari Desa Perbaji yang telah kembali.

“Kalau desa lainnya seperti Desa Kutatengah, Desa Mardinding, Desa Sukanalu, Desa Sigarang-garang, Desa Kutarakyat, Desa Selandi, Desa Kutagugung, Desa Kutambelin dan Dusun lau kawar yang sudah diperbolehkan pulang sesuai rekomendasi BNPB, masih bertahan diposko pengungsi karena rumahnya masih akan diperbaiki,” kata Sabrina.

Dijelaskannya, untuk memperbaiki rumah warga di Desa Perbaji saja, menghabiskan 20.347 keping seng yang dimiliki Pemkab Karo dan juga bantuan dari donatur lainnya.

“Sebanyak 50 keping seng sisa yang kita punya, sementara masih ada 9 desa dan 1 dusun lagi yang akan kita perbaiki karena sudah 8 bulan lebih ditinggal,” ungkapnya.

Untuk itu, tambah Sabrinaa, Pemkab Karo masih membutuhkan 200 ribu keping seng dan diharapkan kepada donatur agar terus menyumbangkan seng kepada Pemkab Karo sambil menunggu bantuan dari Pemprovsu.

“Kita sangat berterimakasih kepada media karena dengan pemberitaannya donatur terus mengalirkan bantuan kepada ribuan pengungsi yang masih bertahan di posko pengungsian, baik itu seng, makanan, obat-obatan,” ungkapnya.

Sementara itu, jumlah pengungsi sinabung yang masih bertahan di posko sebanyak 15.368 Pengungsi dari 20 Desa yang ada di Kabupaten Karo.

“Sekarang ini, karena bantuan bahan pokok untuk pengungsi sudah berkurang, pengungsi hanya berharap dari beras mikin (Raskin) dari Bulog,” tuturnya.(dhon)

Share