Pertamina Turut Serta Melestarikan Rusa Jawa

rusa jawa

TRANSINDONESIA.CO – Sebanyak 70 ekor rusa jawa hasil penangkaran sejak 1999 hidup di Wana Wisata Maliran, Kabupaten Blitar, Jawa Timur. Tempat ini dikelola PT Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Blitar.

Menurut data hingga Maret 2014, populasi rusa jawa terdiri dari 32 pejantan dan 38 betina. Populasi pertama berasal dari kawasan hutan PT Perhutani di Sumber Pucung, Malang, yang dipindahkan ke Maliran. Seiring meningkatnya populasi, sebagian rusa jawa dipindah ke instansi lain untuk dikembangbiakkan. Rusa tangkaran dari Maliran ini telah dikirim ke sejumlah daerah seperti Bogor, Jawa Barat, ataupun Banyuwangi, Jawa Timur.

Kepala Seksi Pengelolaan Sumber Daya Hutan KPH Blitar, Muchid mengatakan pihaknya dengan senang hati melayani permintaan terhadap rusa jawa dari Maliran untuk dibiakkan di tempat lain. Tentu saja, sebagai satwa yang dilindungi undang-undang, pemindahannya perlu izin legal dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA), baik untuk surat izin angkut maupun pemeliharaan.

Instansi ini juga akan menilai kelayakan lokasi baru. Kendati tersebar hampir di seluruh Indonesia, rusa jawa diyakini asli Pulau Jawa dan Bali. Satwa ini justru mengalami tekanan di dua pulau itu akibat hilangnya habitat alaminya.

Lembaga konservasi dunia IUCN memasukkan status rusa jawa dalam kategori rentan punah atau vulnerable. Salah satu upaya untuk melestarikannya, empat ekor rusa betina dan dua pejantan diboyong ke KPH Parengan, Bojonegoro, Jawa Timur.

Sesuai peraturan yang berlaku, rusa yang diizinkan untuk dipindah merupakan keturunan kedua (atau F2) dari cikal bakal indukan (atau FO). Disaksikan staf Balai Besar KSDA Seksi Wilayah I Kediri, rusa-rusa yang telah ditangkap lalu dibawa ke Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan Molo, KPH Parengan. Di sana kandang seluas 0,5 hektare telah disiapkan.

Menurut Kepala KPH Parengan Daniel Budi Cahyono, lokasi baru ini telah dikaji Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta. Di kandang baru tersebut terdapat 12 jenis vegetasi tumbuhan bawah yang bisa menjadi sumber pakan bagi rusa jawa.

Untuk menambah makanan, tambah Daniel, di dalam kandang juga ditanami lamtoro dan rumput gajah. Pemilihan lokasi ini juga didasarkan pada kemudahan dalam mengawasi dan memonitor populasi rusa.

Bekerja sama dengan PT Pertamina EP, rusa-rusa baru ini akan dipelihara oleh perawat satwa yang didampingi Universitas Gadjah Mada. Kolaborasi ini diharapkan mampu menaikkan populasi satwa yang dilindungi ini.

Selain itu, keberadaan rusa di Parengan juga akan memberi kesempatan bagi masyarakat setempat untuk mengenal kekayaan hayati Indonesia.(mtv/sof)

Share