Polda Metro “Babat” Habis Diskotik Penyedia Narkoba dan Tartel

tartelGemuruh geloranya suasana malam di diskotik.(ilustrasi)

TRANSINDONESIA.CO –  Seluruh tempat hiburan malam yang menyediakan narkoba dan tari telanjang (tartel) diwilayah hukum Jakarta akan “dibabat’ habis. Pores Metro Jakarta Barat terkesan menutup mata meski kerap terjadi penyalahgunaan narkoba dan penembakan di diskotik tersebut.

“Semua akan kita masuki (razia), dan akan kita tindak bila terdapat narkoba, termasuk diskotik yang menyediakan tari telanjang,” kata Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Dwi Priyatno kepada wartawan di Jakarta, Rabu (21/5/2014).

Menurut Dwi, pihaknya tidak segan-segan menindak pemilik diskotik bila melanggar aturan.

“Saya sudah perintahkan seluruh Kapolres untuk menindak tegas pemiliknya bila ada pelanggaran hukum, termasuk tari telanjang,” ucap Dwi.

Dia juga meminta kepada masyarakat yang mengetauhi adanya diskotik menjadi sarang narkoba dan tari telanjang untuk melaporkan ke Polda.

“Kalau masyarakat mengetauhi ada diskotik seperti itu, laporan akan kami tindak dan habisi,” tegas Dwi.

Polres Jakbar Tutup Mata

Sebelumnya penggrebekan dan penutupan Diskotik Stadium akibat dijadikannya tempat hiburan tersebut sebagai sarang narkoba, pada Sabtu (17/5/2014).

Aparat Polda Metro Jaya melakukan razia di Diskotik Stadium, dan menemukan ribuan pil ekstasi yang tersimpan didalam loker,  namun polisi belum juga memeriksa Bos (pemilik) Diskotek Stadium, Rudi yang dikenal sebagai ‘Raja Diskotik” di Jakarta.

“Kemungkinan peredaran narkoba di Diskotik Stadium dilakukan oleh majamen level bawah, seperti satpam dan ini masih dikejar. Kalau bicara manajemen tidak hanya middle, low juga bisa. Ada sekuriti yang memiliki dan sekarang masih dalam pengejaran,” kata jenderal bintang dua ini.

Penutupan Diskotik Stadium disinyalir selama ini aparat kepolsiian Polres Jakarta Barat “menutup mata”. Padahal, sejumlah kasus yang terjadi selama ini tergolon sangat besar.

Diantara kasus yang pernah terjadi di dalam Diskotik Stadium yakni, berbagai kasus kriminal seperti penembakan.

Belum lagi penggrebekan yang kerap dilakukan pada pengunjung positif menggunakan narkoba setelah dilakukan dengan test urine.

Terakhir kasus kematian anggota Polres Minahasa, Sulawesi Utara, yang tengah menempuh pendidikan di Bogor, Jawa Barat, diduga over dosis menelan narkoba di dalam Diskotik Stadium.(yan)

 

 

Share