Berkas Pembunuhan Gadis ‘Dalam Karung’ P21

Mayat dalam karungMayat dalam karung.(ilustrasi)

TRANSINDONESIA.CO – Penyidik Polres Sumbawa telah menyelesaikan proses penyidikan kasus Nurul Hakiki (20), gadis yang dibunuh dan mayatnya ditemukan dalam karung di kolong Jembatan Kembar, Desa Labuan, Kecamatan Badas, sebab berkas perkara telah dinyatakan lengkap (P21) oleh pihak kejaksaan.

“Berkas kasus Nurul Hakiki sudah P21 atau lengkap,” kata Kajari Sumbawa Sugeng Hariadi di Sumbawa Besar, Nusa Tenggara Barat, Sabtu (10/5/2014)

Selanjutnya, ujar Kajari Sumbawa, pihaknya masih menunggu pengiriman berkas perkara tahap dua, yang disertai pelimpahan tersangka HA (30) dan barang bukti.

“Kami masih menunggu pelimpahan tersangka kasus pembunuhan Nurul Hakiki, maupun pelimpahan tersangka kasus pembunuhan Rebbeca Helona,” ucap Sugeng.

Seperti halnya Sahabuddin yang merupakan tersangka kasus Rebecca, lanjut dia, tersangka kasus pembunuhan Nurul pun dijerat pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana, jo pasal 338, dan 351 ayat (3) KUHP.

Dikenakan pasal pembunuhan berencana ini, ucap Sugeng, di antaranya berdasarkan hasil ‘print out’ SMS dan alat bukti lainnya. Sebelumnya Nurul Hakiki dihubungi pelaku, dan diajak ke rumahnya yang kebetulan dalam kondisi sepi.

Selanjutnya menggunakan tali tas milik Nurul Hakiki, pelaku menjerat leher gadis itu. Korban dihabisi sekitar pukul 21.00 Wita, lalu jasadnya dimasukkan karung, dan satu jam kemudian dibuang di bawah Jembatan Kembar atau sekitar dua kilometer dari rumah HA.

Kasus pembunuhan ini terungkap ketika Mursali (50), warga Tanjung Pasir Desa Labuan yang kesehariannya menjadi pemulung, menemukan sebuah karung mencurigakan, saat sedang mengais sampah di kolong Jembatan Kembar Saliperate, Jumat (27/12/2014) sekitar pukul 07.00 Wita.

Setelah karung dibuka, ternyata isinya adalah jenazah seorang bernama Nurul Hakiki, gadis yang tinggal di Karang Padak, Desa Labuan, Badas.

Jasad putri seorang guru ngaji ini ditemukan dalam keadaan terbungkus di dalam karung. Tak sehelai benang pun menempel di tubuhnya, kecuali sebuah ‘bra’ yang sudah terbalik.

Menurut kakak korban, Masnah, Nurul pamit keluar rumah sekitar pukul 19.00 Kamis (26/12/2013) malam. Saat ditanya, Nurul beralasan akan pergi bersama temannya.

“Biasanya Nurul tidak pernah keluar rumah dalam waktu yang lama. Tapi malam itu sudah beberapa jam Nurul belum juga kembali. Ketika dihubungi sekitar pukul 21.00 Wita, handphone adik saya tidak aktif. Keluarga menjadi khawatir,” kata Masnah.

Kekhawatiran itu yang membuat pihak keluarga melakukan pencarian, hingga Nurul ditemukan esok paginya, namun sudah menjadi mayat.(ant/sun)

Share