Cegah Investasi Bodong, OJK Regional 4 Gandeng PKK

investasi bodongOJK mengimbau kepada pelaku industri asuransi Indonesia untuk melakukan pembenahan teknologi dan SDM untuk hadapi pasar bebas ASEAN.

TRANSINDONESIA.CO – Guna mencegah terjadinya penipuan berkedok investasi, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 4 Jawa Tengah (Jateng) dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menjalin kerjasama dengan Lembaga Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK).

Y. Santoso Wibowo,  Kepala OJK  Regional 4, menjelaskan OJK sangat menyadari bahwa partisipasi aktif dan dukungan dari mitra strategis di daerah sangat dibutuhkan untuk memperluas literasi dan akses pengetahuan masyarakat mengenai lembaga keuangan.

Menurut Santoso, tingkat literasi masyarakat mengenai lembaga keuangan secara umum masih rendah. “Di Jawa Tengah, tingkat literasi keuangan di sektor perbankan hanya sebesar 19,25%, asuransi sebesar 11,50%, pembiayaan 9%, dana pensiun 4%, pasar modal 2,75% dan Pegadaian 15%,” kata Santoso, Kamis (8/5/2014).

Jika dilihat dari aspek penggunaan, hanya sektor perbankan yang tingkat utilisasinya lebih tinggi dibandingkan tingkat literasinya, yaitu sebesar 38,75%. Untuk asuransi, pembiayaan, dana pensiun, dan Pegadaian masing-masing hanya sebesar 3%, 3,5%, 0,5%, dan 4%.

“Kami menilai bahwa Tim Penggerak PKK merupakan mitra strategis dalam melakukan peningkatan pemahaman masyarakat terhadap pengelolaan keuangan dan produk-produk lembaga jasa keuangan. Karenanya kami berupaya menjalin kerjasama,” terangnya.

Dalam kerjasama tersebut, OJK akan melatih sumber daya manusia PKK agas bisa melakukan sosialisasi pengelolaan keuangan dan pemberdayaan ekonomi keluarga.

Siti Atikoh Suprianti, Ketua Tim Penggerak PKK Jawa Tengah, berharap dengan kerjasama tersebut pemahaman masyarakat Jawa Tengah mengenai keuntungan dan resiko produk jasa keuangan semakin meningkat, sehingga penipuan yang berkedok investasi dapat dihindari.(lp6/lin)

 

Share