Pembangunan perumahan oleh Perumnas.(dok)
TRANSINDONESIA.CO-Di tahun 2014 Perusahaan Umum (Perum) Pembangunan Perumahan Nasional (Perumnas) menargetkan pembangunan 1.503 unit rumah di wilayah Martubung, Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatera Utara (Sumut).
Dimana rumah yang dijual dari berbagai tipe untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) dan masyarakat kelas menengah ke atas.
General Manager (GM) Perum Perumnas Regional I Akhmad Rukhiman mengatakan, dari 1503 unit rumah yang akan dibangun di tahun 2014, diharapkan bisa memperoleh pendapatan hingga Rp238,8 miliar.
“Target pembangunan rumah ini berada diatas luas lahan 123 hektar. Sekarang kita sudah membangun 103 unit dan terserap 100 unit rumah,” ujarnya kepada ikaberita.com, Rabu (7/5/2014).
Dikatakan Rukhiman, target pembangunan rumah ditahun 2014 ini jauh bertambah dibandingkan tahun lalu yang hanya 333 unit dengan pendapatan Rp 28,4 miliar.
“Pembangunan kita tambah, karena rumah yang dibangun tidak hanya tipe 36 atau rumah sederhana seperti ditahun lalu. Tapi kali ini juga dibangun rumah komersil, mall, ruko dan berbagai cluster lainnya,” ucap Rakhman.
Untuk harga jual rumah tersebut, lanjutnya, berkisar dari harga Rp103 juta per unit untuk tipe 36 hingga Rp300-Rp 400 juta per unit rumah komersil.
“Dalam satu lahan di Martubung ini, kita mau semua masyarakat sudah bisa memiliki rumah dengan berbagai tipe pilihan sesuai kemampuan,” ungkapnya.
Ditambah Rakhman, untuk kawasan pembangunan rumah yang dilakukan Perum Perumnas beberapa tahun ini, memang harus dipinggiran Kota Medan. Selain masih tersedia nya lahan, harga jual lahan untuk pengembangan masih terjangkau.
“Kalau dulu kita bisa bangun perumahan di Kota Medan seperti Medan Helvetia dan Medan Simalingkar dan Mandala. Tapi kalau 10 tahun belakangan ini, tidak bisa lagi dilakukan pembagunan di Kota Medan karena ketersediaan lahan sudah tidak ada dan harga jual yang begitu tinggi,” akunya.
Sementara itu, Sekretaris Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesa (Apersi) Sumut, Irwan Ray, mengakui, daerah pinggiran Kota Medan seperti Kabupaten Deli Serdang dan Kota Binjai menjadi pilihan kawasan pembangunan rumah khususnya untuk MBR. “Harga tanah di Kota Medan sudah sangat mahal, jadi tidak bisa dibangun rumah sederhana dengan harga bantuan pemerintah,” katanya.
Sedangkan untuk kebutuhan rumah, menurut Irwan, masih sangat besar khususnya MBR sehingga semakin banyak pembangunan rumah sederhana akan membantu masyarakat untuk memiiliki rumah. “Bantuan pemerintah sangat dibutuhkan baik bagi pengembang dalam menyediakan rumah MBR dan juga masyarakat yang akan membeli rumah,” tutur Irwan.(dhona)