TRANSINDONESI.CO – Dua pasien diduga suspect Middle East Respiratory Syndrome Coronavirus (MERS-CoV), SPG (55) dan SHN (50) yang merupakan warga Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, dirawat intensif di Rumah Sakit Umum Pemerintah (RSUP) H Adam Malik Medan.
Pasien SHN yang berjenis perempuan ini, sudah dirawat sejak Senin (6/5/2014) dan telah kondisi baik, sedangkan pasien SPG berjenis kelamin laki-laki baru dirujuk pada Selasa (6/5/2014).
“Kedua pasien ini masih diduga suspect virus MERS, setelah pulang Umrah dan dengan kondisi demam tinggi,” ujar Humas RSUP Adam Malik Medan, Sairi boru Saragih yang dihubungi Transindonesia.co pada Rabu (7/5/2014).
Dijelaskannya, kedua pasien dirawat intensif diruang infeksi (Eks ruang khusus flu burung-red) RSUP H Adam Malik. Untuk pasien SHN sudah kondisi membaik dan diduga tidak menjurus ke MERS. Sementara pasien SPG karena baru masuk hari ini, sedang dalam pemeriksaan.
“SPG baru masuk jam 11 pagi tadi dengan kondisi batuk berdahak.
Pasien baru pulang umrah Minggu (5/5/2014) dan masuk ke RS Medistra Lubuk Pakam, kemudian dirujuk ke RSUP Adam Malik, hari ini,” ungkapnya.
Saat ini, lanjutnya, terhadap pasien SPG terus dilakukan pemeriksaan termasuk darah dan foto paru. Apalagi, karena virus lagi menyebar di Arab, maka masyarakat yang baru pulang umrah dan mengalami gejala demam perlu dilakukan pemeriksaan intensif.
Sebelumnya, dijelaskan Sairi sudah ada satu pasien suspect MERS, KHS (64) warga Medan, meninggal dunia, Minggu (5/5/2014) pukul 15.00 WIB setelah sebelumnya masuk ke RSUP H Adam Malik pada hari yang sama pukul 10.27 WIB.
“Saat tiba di rumah sakit kondisinya sudah memburuk, trombosit turun, panas tinggi dan ada pneumonia. Namun positif atau tidak itu virus MERS belum dapat diketahui karena keluarga almarhum tidak berkenan dilakukan pemeriksaan swab,” ucapnya.
Prof Dr Luhur Soeroso, SpP(K), Kepala Departement/SMF Paru RSUP H Adam Malik Medan menyebutkan, gejala klinis virus MERS, pasien demam tinggi, sesak sehingga dinyatakan keadaan pasien sudah berat menuju tingkatan ARDS (Acquired Respirative Desease Syndrome), yaitu gawat paru akibat adanya pneumonia yang luas sekali.
“Inkubasi virus biasanya terjadi selama 14 hari setelah terinfeksi. Ini berarti, bagi jemaah yang terinfeksi, baru muncul gejalanya setelah selesai perjalanan umroh, atau setelah tiba di tanah air. Gejala MERS CoV ini sama seperti flu burung (H5N1). Rata-rata penderita akan mengalami gejala paru bilateral pneumonia. Tetapi SARS ini sangat mematikan. Sedangkan MERS CoV masih bisa diatasi walaupun berdasarkan kasus yang terjadi, 30 persen penderita meninggal dunia,” tuturnya.(Dhona)