TRANSINDONESIA.CO – Tim Piala Uber Indonesia sejak awal membidik untuk menjadi juara Grup B dalam turnamen beregu Piala Uber 2014 yang akan digelar di New Delhi, India, 18 hingga 25 Mei mendatang.
Peluang Indonesia semakin terbuka setelah tunggal putri nomor satu Singapura Gu Juan dipastikan tidak akan turun di ajang Piala Uber 2014.
Keuntungan lainnya adalah Indonesia baru akan melawan rival terberat di Grup B, Korea Selatan, di partai akhir penyisihan grup.
Tim Piala Uber Indonesia akan berhadapan dengan tim Australia di laga pertama, Minggu (18/5/2014). Lalu, di laga kedua pada Sabtu (19/5/2014), Indonesia mengahadapi lawan yang lebih kuat ketimbang Australia, Singapura.
Kekuatan Singapura diprediksi akan menurun dengan absennya tunggal putri pertama mereka Gu Juan.
Media Singapura Straits Times News memberitakan tunggal putri peringkat 22 dunia itu mengundurkan diri dari tim nasional. Gu Juan mengirim surat pengunduran dirinya sejak minggu lalu pada Singapore Badminton Association (SBA).
Pemain berusia 23 tahun itu dikabarkan mundur demi merawat kedua orang tuanya yang telah berumur, juga karena cedera yang dideritanya.
Pelatih tunggal putri PP PBSI Marlev Mainaky menyebut hal itu merupakan keuntungan besar bagi tim Indonesia. Pasalnya, Indonesia tidak perlu memasang tunggal putri peringkat tertingginya, Linda Wenifanetri, untuk menghadapi Singapura.
Linda bisa menjadi kekuatan yang disimpan untuk menghadapi lawan terberat, Korea Selatan. Bellaetrix Manuputty atau Adriyanti Firdasari bisa dipasang di tunggal pertama.
“Linda bisa diturunkan nanti ketika melawan Korsel, Korsel adalah lawan terberat kita dalam grup ini,” ujar Marlev saat ditemui di sela acara HUT PBSI ke 63 dan Pelepasan Tim Thomas dan Uber 2014 di Pelatnas PBSI, Cipayung, Senin (5/5/2014).
Keuntungan lainnya bagi Tim Uber Indonesia terletak pada jadwal pertandingan penyisihan. Indonesia baru melawan Korsel di partai terakhir penyisihan Grup B, pada Rabu (21/5/2014).
“Memang Korsel itu lawan terberat. Secara head to head ada menang-kalah tapi kalau melihat kondisi anak-anak sekarang, saya sangat optimistis,” ungkap Marlev.
Di hari-hari terakhir persiapn jelang Piala Thomas dan Uber 2014, kata Marlev, yang terpenting adalah atlet bisa menjaga kondisinya tetap prima.
“Selain itu, karena tiap atlet punya kelebihan masing-masing, kami mengarahkan agar mereka mematangkan kelebihannya tersebut,”tambahnya.
Manajer Tim Uber Indonesia 2014 Imelda Wiguna juga mengungkapkan, Tim Uber Indonesia perlu diberi kepercayaan.
“Memang status tidak diunggulkan ini membuat orang banyak memberi kata-kata tidak enak. Meski begitu, optimisme saya tidak akan berubah. Indonesia menjadi luar biasa ketika bertanding secara beregu,” tegasnya. (mtv/sof)