WNI di Jeddah Diduga Terkena Virus MERS CoV

virus mersKoronavirus MERS.(ist)

 

TRANSINDONESIA.CO – Seorang WNI (Warga Negarai Indonesia) bernama NA (61 tahun) yang tinggal di Jeddah diduga terkena Virus MERS CoV (Middle East Respiratory Syndrome Corona Virus). Pasien tersebut masuk rawat di RS King Saudi Jeddah sejak  20 April 2014 dengan dugaan terinfeksi virus MERS/flu corona bukan jamaah Umroh dan sudah lama tinggal di Arab Saudi.

”Saya malam ini (red. Rabu, 28/4/2014) sudah bicara langsung dengan Dirjen Aspasaf Kemenlu, dan barusan sudah dihubungi Dubes Republik Indonesia di Arab Saudi dan dikonfirmasi bahwa memang ada pasien‎ ini. Saya akan follow up ketat hal ini,” kata Dirjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan Prof Tjandra Yoga Aditama dalam rilisnya kepada ROL, Senin (28/4/2014) malam.

Menurut Tjandra, sehubungan berita “WHO office sounds alarm as MERS cases push higher”, maka ada lima hal penting yang terjadi :

1. Kasus MERS CoV selain hanya Jeddah (yang merupakan kota transit jamaah Umroh), kini juga dilaporkan kasus di Mekah dan Medinah yang merupakan kota-kota utama ibadah Umroh. Untuk Indonesia ini tentu jadi amat penting karena semua adalah kota yang dikunjungi jamaah Umroh Indonesia.

2. Kasus penularan pada petugas kesehatan di RS terus terjadi‎ dari pasien yang dirawat. Dalam hal ini tentu perlu pengamatan penting tentang pola penularan antar manusia, yang menjadi dasar utama terjadinya pandemi tingkat dunia.

3. Sudah dilaporkan kasus pada jamaah Umroh (WN Turki) yang baru datang dari Arab Saudi. Sebelumnya sebagian besar kasus hanya pada masyarakat umum warga setempat, atau pengunjung yang bukan jamaah Umroh.

4. ‎Untuk Asia Tenggara, selain kasus di Malaysia maka dilaporkan juga ada kasus di Filipina yang sedang dalam pengawasan, artinya kasus di Asia Tenggara bertambah. Negara lain yang baru-baru ini juga melaporkan antara lain: Yunani, Yordania, Perancis (yang bahkan melaporkan “limited human to human transmission”) dan lain-lain. Dengan makin banyaknya negara maka kewaspadaan kemungkinan terjadinya pandemi di dunia menjadi penting dan menjadi perhatian WHO.

5. Ada peningkatan bermakna kasus di United Arab Emirate (UAE). Seperti diketahui bahwa di UAE dan Arab Saudi ‎banyak WNI yang bekerja, yang tentu harus diwaspadai.

Sehubungan dengan hal itu tindakan yang sudah dilakukan oleh DitJen P2PL Kementerian Kesehatan antara lain: Surat edaran dan penyuluhan agar jamaah Umroh selalu melakukan PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat), dan segera berobat bila ada keluhan demam dan gangguan pernapasan, baik ketika masih di Saudi Arabia maupun dalam kurun waktu dua minggu sesudah kembali ke tanah air.

Format isi penyuluhannya sudah disebarkan ke daerah; Sudah disampaikan edaran kewaspadaan, mengadakan pertemuan dan mengirimkan melalui SIM Kesehatan Pelabuhan ke seluruh Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) seluruh Indonesia;Sudah dibuat surat edaran kewaspadaan tertulis kepada Kadinkes provinsi, RS rujukan dan Pengurus Asosiasi perjalanan Umroh.(rol/ats)

Share